Menikmati Pengalaman Menggunakan Transportasi Umum di Jerman Selama Euro 2024? | OneFootball

Bola.net - Salah satu aspek krusial dalam peliputan di luar negeri adalah penggunaan transportasi umum. Jurnalis KLY Sports, Benediktus Gerendo Pradigdo, yang sedang meliput Euro 2024, merasakan beragam pengalaman menarik terkait transportasi di Jerman.

Pada beberapa hari awal di Jerman, KLY Sports telah mencoba berbagai jenis transportasi umum, termasuk Inter-City Express, kereta regional, dan bus. Pengalaman pertama membeli tiket untuk setiap moda transportasi tersebut memberikan kesan yang tak terlupakan.

Ketibaan pertama di Frankfurt, Jerman, memperkenalkan penggunaan Inter-City Express sebagai pilihan transportasi utama menuju Wuppertal. Rasa cemas mengiringi pengalaman pertama menggunakan kereta cepat ini, seperti yang telah didengar sebelumnya sebelum berangkat untuk meliput Euro 2024.

Meskipun sistem kereta di Jerman terkenal terstruktur dengan baik dan terhubung dengan baik satu sama lain, kejadian bahwa kereta kadang mengalami masalah teknis juga terbukti benar, yang langsung dialami pada hari pertama peliputan.

Prediksi Euro: Spanyol vs Jerman 5 Juli 2024

Berubah Koneksi karena Keterlambatan

Diagram jalur sistem perkeretaan di salah satu provinsi yang ada di Jerman. (c) Bola.com/Benediktus Gerendo P

Setelah lebih dulu membeli tiket secara online untuk kereta cepat tersebut, plus koneksi kereta regional untuk sampai tujuan, KLY Sports merasakan bagaimana kereta cepat ini berulang kali berhenti karena ada persoalan teknis dengan kereta di depannya.

Buntutnya, baru setengah perjalanan ada notifikasi melalui aplikasi bahwa waktu untuk pindah ke kereta regional tidak bisa terkejar. Aplikasi menawarkan solusi alternatif dengan turun di stasiun berbeda dan menaiki kereta regional lain yang juga melintasi stasiun tujuan.

Pada akhirnya perjalanan yang harus dilalui memang sangat panjang. Perkiraan tiba awal dan setelah perubahan cukup besar, sehingga dipastikan menggunakan alternatif yang ditawarkan adalah opsi yang harus diambil.

Setidaknya sudah dua kali KLY Sports merasakan harus mengubah rencana perjalanan menggunakan kereta dengan opsi yang ditawarkan.

Dan di sinilah pentingnya mengamati jadwal perjalanan kereta melalui aplikasi Deutsche Bahn yang bisa didownload di ponsel masing-masing orang.

5 Alasan Portugal Bisa Kalahkan Prancis di 8 Besar Euro 2024: Jangan Coret Cristiano Ronaldo Dulu

Savage! Joselu Berharap Toni Kroos Segera Pensiun, Kawan tapi Kini Jadi Lawan

2 dari 4 halaman

Jarang Ada Pemeriksaan Tiket, tapi...

Bentuk tiket transportasi kereta dan bus di salah satu provinsi di Jerman. (c) Bola/Benediktus Gerendo P

Satu hal yang menarik terkait transportasi kereta di Jerman adalah tidak adanya pintu pemeriksaan tiket ketika memasuki stasiun. Bahkan boleh dibilang ini mirip seperti di Jakarta pada era kereta ekonomi tanpa AC.

Perbedaannya, jika di Jakarta saat itu orang bisa langsung masuk kereta dan membayar harga tiket sedikit lebih mahal kepada kondektur yang melakukan pemeriksaan tiket, jangan berharap itu juga bisa dilakukan ketika Anda berada di Jerman.

Pemeriksaan tiket tidak terlalu sering dilakukan, terutama ketika jam-jam sibuk atau kereta penuh. Namun, ketika kereta sedikit lowong, petugas biasanya mulai berjalan untuk melakukan pemeriksaan tiket.

Apa yang terjadi ketika Anda tidak punya tiket? Petugas tidak menerima uang Anda di dalam kereta. Mereka akan memeriksa identitas Anda, mencatatnya dan melakukan pemindaian terhadap identitas Anda.

Selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah melakukan pembayaran denda yang tidak sedikit, yaitu 60 euro atau sekitar Rp1 juta, untuk membebaskan identitas Anda dari denda.

Mungkin terdengar murah jika Anda memang mampu menetap di Jerman. Namun, yang rumit adalah pengurusan dendanya.

Menurut Amirshah Muhammad Ghifary, mahasiswa Indonesia di Dortmund yang ditemui Bola.com, pengurusan pembayaran denda itu cukup menyita waktu.

"Jangan sampai kena masalah soal tiket mas, nanti rumit. Mengurusnya di gedung tak jauh dari sini, tapi selalu antre," ujarnya.

Pelanggar harus datang ke sebuah kantor yang mengurus persoalan itu, mengisi formulir, dan kemudian memprosesnya untuk membayar denda.

Apa yang membuatnya menjadi menyita waktu? Prosesnya membutuhkan antre yang panjang dan tentu bukan pilihan yang bijak untuk melakukannya.