Mereka Juara Ajang Eropa setelah Meninggalkan Paris Saint-Germain | OneFootball

Mereka Juara Ajang Eropa setelah Meninggalkan Paris Saint-Germain | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Skor.id

Skor.id

·19 Mei 2022

Mereka Juara Ajang Eropa setelah Meninggalkan Paris Saint-Germain

Gambar artikel:Mereka Juara Ajang Eropa setelah Meninggalkan Paris Saint-Germain
  • Kylian Mbappe semakin dekat dengan pintu keluar Paris Saint-Germain.
  • Kylian Mbappe pergi karena ingin meraih gelar di ajang Eropa.
  • Ada enam pemain yang malah sukses di Eropa setelah pergi dari PSG.

SKOR.id - Berikut ini pemain dan pelatihyang justru berhasil angkat trofi kompetisi Eropa setelah meninggalkan Paris Saint-Germain (PSG).

Seperti diketahui, raksasa asal Prancis itu sudah 11 tahun menunggu trofi Eropa. Namun hingga kini, mereka tak kunjung mendapatkannya.


Video OneFootball


Mendatangkan Neymar dengan transfer besar dan merekrut Lionel Messi nyatanya tak mampu memberikan apa yang mereka mau.

Kemungkinan, situasi tersebut juga menjadi alasan mengapa Kylian Mbappe memutuskan untuk hengkang musim panas ini.

Sang pemain ingin bergabung dengan Real Madrid yang potensi untuk juara Liga Champions musim ini dan musim depan terbuka lebar.

Jika memang hal tersebut adalah alasan Mbappe pergi, pemain asal Prancis itu bukan tanpa pedoman.

Sejarah telah membuktikan bahwa beberapa mantan pemain PSG justru berhasil mengangkat trofi kompetisi Eropa setelah mereka gabung klub lain.

Namun, bukan hanya pemain. Pelatih ex Paris Saint-Germain pun meraih gelar. Berikut pemain dan pelatih yang justru berhasil setelah meinggalkan klub asal Paris ini:

1. Kevin Trapp

Gambar artikel:Mereka Juara Ajang Eropa setelah Meninggalkan Paris Saint-Germain

Kiper timnas Jerman dan Eintracht Frankfurt, Kevin Trapp.

Trapp adalah salah satu kiper andalan PSG yang membela raksasa asal Prancis itu antara 2015 dan 2018.

Selama waktunya tersebut, Trapp mencatatkan 91 pertandingan, 3 Ligue 1, 3 Piala Prancis, 3 Piala Liga, dan 5 Piala Super Prancis.

Dia adalah penjaga gawang utama dalam pertandingan Liga Champions PSG yang paling mengejek: comeback 6-1 yang melawan Barcelona pada 2017.

Namun di PSG ia tak pernah mengangkat trofi kompetisi Eropa. Beruntung, Kevin Trapp merengkuh sukses musim ini setelah mengantar Eintracht Frankfurt juara Liga Europa, Kamis dini hari tadi.

2. Kingsley Coman

Kingsley Coman bermain untuk Paris Saint-Germain selama tiga tahun yakni sejak 2012 hingga 2014.

Saat itu, ia mencatatkan 6 pertandingan dari usia yang sangat muda sebelum menandatangani kontrak dengan Juve.

Pada 2015 Kingsley pindah dari Juventus ke Bayern Munchen, klub tempat ia memenangkan Liga Champions melawan PSG.

3. Thiago Silva

Gambar artikel:Mereka Juara Ajang Eropa setelah Meninggalkan Paris Saint-Germain

Thiago Silva saat masih membela PSG. (Twitter Absolute Chelsea)

Silva berseragam PSG cukup lama. Bek asal Brasil itu membela PSG antara tahun 2012 dan 2020.

Selama waktu tersebut, Silva mencatatkan 315 pertandingan dengan catatan trofi 7 Ligue 1, 7 Piala Super, 6 Piala Liga, dan 5 Piala Prancis.

Namun ia tak pernah benar-benar mengangkat trofi kompetisi Eropa bersama klub asal Prancis tersebut.

Baru pada musim 2020-2021, ia pindah ke Chelsea dan langsung mengangkat trofi Liga Champions bersama The Blues.

4. David Luiz

Tak dapat dipungkiri bahwa David Luiz adalah salah satu ikon PSG pada zamannya.

Luiz berseragam PSG antara tahun 2014 dan 2016. Ia mencatatkan 89 pertandingan dan mempersembahkan gelar 2 Ligue 1, 2 Piala Liga, 2 Piala Prancis, dan 3 Piala Super.

Sebelum pindah ke PSG, Luiz pernah memenangkan Juara blues Eropa 2012 dan Liga Europa 2013. Namun di Prancis ia tak punya satupun trofi Eropa.

Pada 2019, Luiz kembali ke Chelsea dan memenangkan Liga Europa.

5. Zlatan Ibrahimovic

Gambar artikel:Mereka Juara Ajang Eropa setelah Meninggalkan Paris Saint-Germain

Zlatan Ibrahimovic ketika merayakan gelar Liga Europa 2016-2017 saat masih bersama Manchester United. (Twitter Liga Europa)

Zlatan Ibrahimovic didatangkan ke PSG pada 2012. Saat itu Les Parisiens juga berharap bisa mengoleksi trofi kompetisi Eropa bersama Zlatan.

Namun pemain asal Swedia itu tak berhasil memberi apa yang PSG mau. Padahal hingga 2016, Zlatan membantu PSG merengkug gelar 4 Ligue 1, 3 Piala Super, 3 Piala Liga, dan 2 Piala Prancis.

Lucunya, beberapa tahun setelah hengkang dari PSG, Zlatan Ibrahimovic memenangkan Liga Europa bersama Manchester United pada musim 2016-2017.

6. Kevin Gameiro

Nasib Kevin Gameiro sama dengan nasib Kevin Trapp. Ia juga baru saja mengangkat trofi Liga Eruopa bersam Eintracht Frankfurt.

Sebelumnya, Gameiro pernah juga berseragam PSG selama dua musim antara 2011-2013.

Bukan hanya pemain, Paris Saint-Germain juga seperti "dikutuk" dari sisi pelatih.

Ketika mereka melepas pelatih atau memecatnya, kebanyakan dari para pelatih tersebut malah berhasil meraih sukses di tempat mereka yang baru.

7. Carlo Ancelotti

Carlo Ancelotti hanya berhasil membawa Paris Saint-Germain juga Liga Prancis. Namun, pada akhir musim 2012-2013, Carletto pergi meninggalkan Paris Saint-Germain atas kemainkan sendiri.

Klubnya tiada lain adalah Real Madrid. Pada musim pertamanya di Los Blancos setelah meninggalkan PSG, Ancelotti justru berhasil membuat Los Blancos juara Liga Champions 2013-2014.

8. Unai Emery

Setelah meninggalkan Paris Saint-Germain pada 2018, Unai Emery sempat melatih Arsenal.

Namun, tidak lama. Dia kemudian menangani Villarreal sejak 23 Juli 2020. Hasilnya? Enai Emery membawa Villarreal juara Liga Europa pada 2020-2021 lalu.

Gambar artikel:Mereka Juara Ajang Eropa setelah Meninggalkan Paris Saint-Germain

Unai Emery dilempar-lempar ke udara oleh para pemain Villarreal usai juara Liga Europa musim lau. (Twitter.com/EuropaLeague)

9. Thomas Tuchel

Thomas Tuchel contoh lain bahwa Paris Saint-Germain memang seperti selalu dijauhi Dewi Keberuntungan.

Dalam masa-masa akhir tugasnya di Paris Saint-Germain, hubungannya dengan Direktur Olahraga Leonardo tidak harmonis.

Semua itu karena kebijakan transfer klub. Thomas Tuchel pun akhirnya dilepaskan PSG.

Ironisnya, semusim kemudian, Thomas Tuchel justru sukses dengan meraih gelar Liga Champions sebagai pelatih Chelsea.

Baca Juga Berita Sepak Bola Internasional Lainnya:

Lihat jejak penerbit