Bolatimes.com
·14 Agustus 2025
Lucas Chevalier, Kiper Bergaya Playmaker yang Antar PSG Juara Piala Super Eropa

In partnership with
Yahoo sportsBolatimes.com
·14 Agustus 2025
Bolatimes.com - Keputusan pelatih Luis Enrique menggantikan kiper terbaik dunia, Gianluigi Donnarumma, dengan Lucas Chevalier di Piala Super Eropa 2025 terbukti tepat.
Keputusan ini terbukti jitu saat PSG mengalahkan Tottenham Hotspur melalui adu penalti (4-3) setelah bermain imbang 2-2 di Stadion Friuli, Udine, Kamis dini hari WIB.
Luis Enrique menyebut keputusannya sebagai “100% pilihan saya” untuk mencari “profil berbeda” di posisi penjaga gawang.
Chevalier, yang baru direkrut dari Lille, langsung dipercaya tampil dan menunjukkan kualitasnya dengan penyelamatan krusial di adu penalti, termasuk menghentikan tendangan Micky van de Ven.
Meski sempat kecolongan dua gol dari Van de Ven dan Cristian Romero, Chevalier tampil gemilang dengan menahan tendangan Joao Palhinha yang membentur mistar, meski Van de Ven akhirnya mencetak gol dari rebound.
Donnarumma, yang menjadi pahlawan saat PSG menjuarai Liga Champions musim lalu dengan kemenangan 5-0 atas Inter Milan, kini tersisih dan bahkan tersedia untuk transfer dengan sisa kontrak satu tahun.
Padahal, kiper Italia berusia 26 tahun ini dianggap sebagai salah satu penutup gawang terbaik dunia.
Menurut jurnalis sepak bola Prancis, Julian Laurens seperti dikutip dari BBC, tanpa Donnarumma, PSG mungkin tidak akan meraih gelar Liga Champions.
Namun, kelemahan Donnarumma dalam distribusi bola dan permainan udara menjadi alasan Enrique beralih ke Chevalier, yang dikenal lebih mahir dalam hal tersebut.
Chevalier, kiper berusia 23 tahun, disebut-sebut sebagai “pemain futsal” karena kualitas sentuhan, visi, dan kemampuan umpannya yang mampu memecah lini pertahanan lawan.
Gaya bermainnya cocok dengan filosofi Enrique, yang ingin kiper berperan sebagai playmaker dari lini belakang, mirip seperti Ederson di Manchester City.
Musim lalu, Chevalier terpilih sebagai kiper terbaik Ligue 1 dengan 11 clean sheet bersama Lille, yang finis di posisi kelima, dan telah dipanggil ke timnas senior Prancis.
Keputusan ini menuai pujian sekaligus kritik.
Mantan kiper Inggris, Paul Robinson, menyebutnya sebagai “keputusan besar” karena Donnarumma adalah penutup gawang terbaik dalam gaya tradisional, tetapi Enrique memilih gaya modern yang mengutamakan permainan dari belakang.