Bolasport.com
·15 September 2023
In partnership with
Yahoo sportsBolasport.com
·15 September 2023
BOLASPORT.COM - Derby della Madonnina antara Inter Milan Vs AC Milan di Liga Italia menyuguhkan beberapa fakta menarik untuk diketahui.
Hajatan Derbi Kota Mode akan dipentaskan pada giornata 4 Liga Italia 2023-2024.
Derbi Milan episode ke-238 di partai resmi akan mengambil waktu kick-off pada Sabtu (16/9/2023) pukul 23.00 WIB.
Berikut BolaSport.com merangkum beberapa hal menarik seputar benturan dua klub elite Milano menurut data-data dari Sky Sport Italia.
Terdapat 9 fakta yang diuraikan sesuai waktu pertandingan yang berlangsung pada bulan kesembilan tahun ini.
Baca Juga: Lautaro Martinez Tak Sudi Selebrasi ala Lukaku Lagi, Inter Milan Sah Punya Duet Maut Baru
1. Laga ini akan menjadi Derbi Milan kelima sepanjang 2023.
Jumlah itu merupakan bentrokan terbanyak yang pernah dilakoni Inter dan Milan dalam satu tahun kalender sepanjang sejarah duel mereka.
Secara dominan, I Nerazzurri unggul telak.
Lautaro Martinez dkk selalu menang dalam empat pertemuan tahun ini dengan agregat 7-0.
Mereka berjaya di Piala Super Italia (3-0), laga pekan 21 Liga Italia (1-0), serta sepasang duel semifinal Liga Champions (2-0, 1-0).
Kalau nanti Inter sukses meneruskan tren ini, mereka akan mencatat rekor langka memenangi lima derbi secara konsekutif untuk pertama kali dalam sejarah klub.
2. AC Milan sangat suka mainkan derbi saban tampil Sabtu, pukul 18.00 waktu setempat.
Secara spesifik, I Rossoneri selalu on-fire ketika menghadapi Inter Milan pada hari dan jam tersebut.
Sejak 2016-2017, Tim Merah-Hitam cuma memenangi 4 dari 24 pertemuan dengan sang rival; 1 kali di Coppa Italia dan 3 di Liga Italia.
Semua kemenangan di liga tersebut justru terjadi dalam duel dengan kick-off pada Sabtu petang, sama dengan yang akan mereka lakoni akhir pekan ini.
Masing-masing diraih pada pertandingan musim 2020-2021 (2-1), 2021-2022 (2-1), dan 2022-2023 (3-2).
3. Skor 1-1 merupakan hasil paling sering tercipta di Derby della Madonnina.
Kejadiannya sudah muncul 27 kali dengan yang terakhir pada 7 November 2021.
Kala itu gol penalti Hakan Calhanoglu buat Inter dibalas dengan bunuh diri Stefan de Vrij.
4. Laga ini pertama kalinya Inter dan Milan berduel saat hanya mereka yang menjadi capolista kembar di Liga Italia.
Kedua tim sedang beriringan memuncaki klasemen dengan sama-sama mengeruk 9 angka dari kemenangan beruntun setelah 3 pekan perdana 2023-2024.
Inter sementara ini hanya unggul selisih gol.
Pada derbi edisi 4 Februari 1962, sebenarnya situasi semodel itu pernah terjadi.
Namun, keberadaan Inter dan Milan sebagai pemuncak klasemen dibarengi Fiorentina yang melengkapi trio capolista berpoin sama.
5. Kali terakhir Inter dan Milan bertemu dengan raihan poin yang sama di klasemen adalah pada 11 Mei 2001.
Saat itu kedua tim mengantongi 44 poin dan berbagi tempat di peringkat kelima.
Rossoneri lantas mengukir sejarah kemenangan terbesar pada Derby della Madonnina (6-0).
Namun, di akhir musim Inter finis lebih tinggi (5) di atas Milan (6).
6. Inter Milan selalu mencetak gol lebih dulu dalam 10 derbi teraktual.
Pengecualiannya saat skor 0-0 di leg 1 semifinal Coppa 2021-2022.
Harus mundur sampai Januari 2021 untuk melihat terakhir kali AC Milan memimpin duluan.
Namun, Nerazzurri melakoni comeback gemilang dengan berbalik menang via balasan penalti Romelu Lukaku dan perekik Christian Eriksen.
Baca Juga: Drawing Liga Champions - AC Milan Masuk Grup Neraka, Tonali dan Pulisic Bikin Acara Reunian
7. Lautaro Martinez mengejar rekor top scorer Inter Milan dalam Derby della Madonnina.
Ia sudah menjebol gawang AC Milan 8 kali (4 di Liga Italia, 2 Coppa, 1 Liga Champions, 1 Piala Super).
Di skuad Inter, rekor golnya ke gawang Rossoneri cuma kalah dari Giuseppe Meazza (12) dan Stefano Nyers (11).
8. Kebalikannya, Olivier Giroud sangat suka menghadapi Nerazzurri.
Sejak kedatangannya ke Italia pada 2021, Giroud berandil terhadap lahirnya 4 gol ke gawang Inter (3 gol, 1 assist).
Catatan itu merupakan kontribusi terbaiknya saat melawan klub Italia.
9. Derby della Madonnina edisi kali ini spesial karena untuk pertama kalinya dipimpin wasit asal Milano juga.
Dia adalah Simone Sozza, lahir di Milan tetapi berkediaman di Seregno, provinsi tetangga, Monza-Brianza.