5 Pelajaran dari Kemenangan Timnas Indonesia U-17 atas Kuwait: Menang Sih, Tapi PR-nya Banyak! | OneFootball

5 Pelajaran dari Kemenangan Timnas Indonesia U-17 atas Kuwait: Menang Sih, Tapi PR-nya Banyak! | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·23 Oktober 2024

5 Pelajaran dari Kemenangan Timnas Indonesia U-17 atas Kuwait: Menang Sih, Tapi PR-nya Banyak!

Gambar artikel:5 Pelajaran dari Kemenangan Timnas Indonesia U-17 atas Kuwait: Menang Sih, Tapi PR-nya Banyak!

Bola.net - Timnas Indonesia U-17 mengawali Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 dengan kemenangan. Meski meraih kemenangan, ada sejumlah hal yang perlu dibenahi Garuda Muda.

Beberapa saat yang lalu, AFC menggelar matchday pertama Kualifikasi Piala Asia U-17 2025. Timnas Indonesia yang tergabung di grup G berhadapan dengan tuan rumah, yaitu Kuwait.


Video OneFootball


Pertandingan ini berjalan dengan alot. Namun Garuda Muda sukses mengamankan tiga poin setelah menang 1-0 atas Kuwait.

Meski meraih kemenangan di laga ini, ada sejumlah pelajaran dan pekerjaan rumah yang perlu dibenahi Timnas Indonesia U-17 agar bisa melaju ke putaran final nanti. Apa saja itu?

Simak ulasannya di bawah ini.

Minim Kreativitas

Hal pertama yang terlihat jelas di pertandingan antara Timnas Indonesia U-17 melawan Kuwait U-17 adalah miskinnya kreativitas lini tengah.

Ini terlihat bahwa para gelandang Timnas Indonesia U-17 kesulitan untuk mengalirkan bola. Mereka terlalu sering membawa bola dan gagal memberikan supply yang bagus untuk para penyerang.

Mereka juga sulit untuk membuka ruang untuk para penyerang di laga ini, sehingga permainan Timnas Indonesia terasa stagnan terutama di babak kedua.

Pertandingan Selanjutnya

2 dari 6 halaman

Chemistry Kurang

Masih berkaitan dengan poin pertama, pelajaran kedua untuk Timnas Indonesia U-17 di laga ini adalah kurangnya chemistry terutama di lini serang.

Para penyerang Garuda Muda U-17 terkesan terlalu memaksa diri untuk menembus sendiri kotak penalti lawan. Padahal ada beberapa rekan mereka yang berada dalam posisi yang lebih bagus.

Hal ini dikombinasikan dengan buruknya penyelesaian akhir, sehingga beberapa peluang yang dimiliki gagal dimaksimalkan menjadi gol.

Lihat jejak penerbit