PSSI, Shin Tae-yong, dan Daftar Panjang Kontroversi Pemecatan Pelatih Timnas Indonesia | OneFootball

PSSI, Shin Tae-yong, dan Daftar Panjang Kontroversi Pemecatan Pelatih Timnas Indonesia | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·08 de janeiro de 2025

PSSI, Shin Tae-yong, dan Daftar Panjang Kontroversi Pemecatan Pelatih Timnas Indonesia

Imagem do artigo:PSSI, Shin Tae-yong, dan Daftar Panjang Kontroversi Pemecatan Pelatih Timnas Indonesia

Bola.net - Pemecatan Shin Tae-yong dari posisi pelatih Timnas Indonesia pada awal Januari 2025 menambah daftar panjang kontroversi pergantian pelatih yang dilakukan oleh PSSI. Setelah lima tahun bekerja, pelatih asal Korea Selatan ini harus meninggalkan kursi kepelatihan meski dianggap sukses membawa perubahan besar bagi Tim Garuda.

Keputusan ini menuai reaksi keras dari publik. Tak sedikit yang menilai bahwa Shin Tae-yong adalah sosok pelatih yang telah membawa Timnas Indonesia ke level baru. Di bawah arahannya, Indonesia berhasil kembali ke Piala Asia, tampil di Piala Asia U-23, dan melaju hingga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.


Vídeos OneFootball


Namun, sejarah menunjukkan bahwa ini bukan pertama kalinya PSSI memecat pelatih dengan cara yang memicu perdebatan. Berikut adalah jejak kontroversi serupa dalam perjalanan panjang sepak bola Indonesia.

1 dari 5 halaman

Luis Milla: Taktik Brilian Tanpa Hasil yang Memuaskan

Imagem do artigo:PSSI, Shin Tae-yong, dan Daftar Panjang Kontroversi Pemecatan Pelatih Timnas Indonesia

Luis Milla (c) Antara

Pada 2017, Luis Milla didatangkan dengan harapan besar. Dengan gaya permainan menyerang khas Spanyol, dia memperkenalkan pendekatan tiki-taka yang memikat publik sepak bola Indonesia. Milla sukses membangun fondasi tim muda berbakat, termasuk Saddil Ramdani, Febri Hariyadi, dan Septian David Maulana.

Namun, hasil akhir tidak memenuhi ekspektasi. Indonesia hanya meraih perunggu di SEA Games 2017 dan gagal melangkah lebih jauh di Asian Games 2018. PSSI pun memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya.

Keputusan itu membawa dampak besar. Di bawah pelatih pengganti, performa Timnas Indonesia merosot tajam, hingga akhirnya Shin Tae-yong didatangkan pada 2019.

Pertandingan Selanjutnya

2 dari 5 halaman

Alfred Riedl: Korban Dualisme Sepak Bola Indonesia

Imagem do artigo:PSSI, Shin Tae-yong, dan Daftar Panjang Kontroversi Pemecatan Pelatih Timnas Indonesia

Alfred Riedl (c) Bola.com/Vitalis Yogi Trisna

Pelatih asal Austria ini berkali-kali menjadi pelatih Timnas Indonesia. Dua final Piala AFF bahkan dicapai oleh Timnas Indonesia bersama Alfred Riedl, yaitu pada 2010 dan 2016.

Namun, yang paling kontroversial adalah setelah Riedl membawa Timnas Indonesia mencapai final Piala AFF 2010. Dengan target selanjutnya adalah SEA Games 2011, PSSI tiba-tiba memutuskan untuk memecat Alfred Riedl.

Hal ini tidak lepas dari adanya pertarungan kepentingan di tubuh PSSI, di mana saat itu Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie dianggap sebagai sosok yang ada di balik dua kelompok yang bertarung di kepengurusan PSSI, atau yang pada akhirnya dikenal dengan istilah dualisme sepak bola Indonesia.

Ketua PSSI yang baru terpilih saat itu, Djohar Arifin Husin, sempat menyatakan mempertahankan Riedl karena adanya dua agenda besar dalam waktu yang mepet, yaitu penyisihan Piala Dunia dan SEA Games.

Akan tetapi, hanya satu hari setelah pernyataan itu dilontarkan oleh Djohar, Riedl dipecat. Alasannya, kontrak Riedl bukan dengan PSSI, melainkan dengan Nirwan Bakrie. Anehnya, Riedl tak mendapatkan informasi apa pun soal pemecatannya dari kepengurusan PSSI.

"Sampai hari ini belum bertemu siapa pun dari kepengurusan baru PSSI. Saya tahu masalah pemecatan ini dari media, bukan dari pengurus PSSI. Saya bingung, apa alasan saya dipecat, saya merasa dimusuhi mereka," ujar Riedl pada 15 Juli 2011.

"Kontrak saya dengan PSSI, bukan personal. Saya tidak akan mau menandatangani kontrak secara personal. Sebab, kalau ada masalah, tidak bisa saya bawa ke FIFA," lanjut pelatih asal Austria itu.

Pada akhirnya, Alfred Riedl digantikan oleh pelatih asal Belanda, Wim Rijsbergen.

Saiba mais sobre o veículo