Bola.com
·11 de julho de 2025
Pengamat: Marselino, Asnawi, hingga Ricky Kambuaya Jadi Contoh Pemain Binaan Indonesia Bersaing dengan Gempuran Asing

In partnership with
Yahoo sportsBola.com
·11 de julho de 2025
Bola.com, Jakarta Pengamat sekaligus mantan pemain sepak bola nasional, Aris Budi Sulistyo punya pandangan mengenai fenomena banjirnya pemain ekspatriat di Indonesia karena regulasi dari operator kompetisi.
Regulasi penggunaan pemain asing baru untuk Liga 1 atau yang berganti nama menjadi BRI Super League 2025/2026 ini, setiap kontestan bisa mendaftarkan hingga maksimal 11 pemain impor.
Menurutnya, semakin banyaknya pesepak bola luar negeri yang datang, justru membawa daya saing dan membuat produk lokal bisa banyak belajar.
Eks penggawa Mataram Indocement, Arseto Solo, Arema Malang, dan Persik Kediri ini menilai bahwa sudah banyak pemain-pemain lokal Indonesia yang menunjukkan kegigihan bersaing di tengah gempuran pemain asing.
Tidak cukup hanya bertahan di kompetisi domestik, tidak sedikit pesepak bola Indonesia berani menerima tawaran bermain di luar negeri untuk mengembangkan bakat dan karier profesionalnya.
Dari masa ke masa, Indonesia pernah mengekspor pemain ke luar negeri. Mulai dari Ricky Yakobi ke Liga Jepang, Bambang Pamungkas di Malaysia, hingga di era sekarang seperti Marselino Ferdinan (Inggris), Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan (Thailand).
"Ini jadi motivasi, introspeksi diri bagi pemain-pemain kita untuk mau terus belajar dan bisa lebih baik. Tidak ada salahnya meniru Marselino, Asnawi, Pratama Arhan, atau pemain-pemain lokal kita dulu yang berani menerima tawaran klub luar negeri," ujar Aris Budi Sulistyo, Jumat (11/7/2025).
"Ricky Kambuaya saja juga bisa bersaing dengan pemain-pemain keturunan di Timnas Indonesia," lanjutnya.