Bola.net
·14 de junho de 2024
Kritik Greg Nwokolo Terhadap Program Naturalisasi Timnas Indonesia: Jangan Asal Pilih Pemain

In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·14 de junho de 2024
Bola.net - Eks striker Timnas Indonesia, Greg Nwokolo melontarkan kritik dan sarannya terhadap program naturalisasi pemain keturunan yang kini sedang gencar-gencarnya dilakukan PSSI.
Saat ini, ada sebelas pemain naturalisasi yang ada di skuad Timnas Indonesia. Jumlah itu bisa bertambah jika Maarten Paes segera bergabung.
Banyaknya pemain naturalisasi lewat jalur keturunan diakui memberi efek positif. Mantan pemain Timnas Indonesia, Greg Nwokolo membenarkannya, karena banyak prestasi baru sudah dibuat.
Namun, ada satu pesan yang diutarakan Greg kepada PSSI. “Mereka melakukan naturalisasi tapi tidak fokus dengan persoalan teknis," kata pemain kelahiran Nigeria yang juga sudah berpaspor Indonesia itu.
"Di striker tidak ada goal getter. Yang dicari justru posisi lain. Padahal sekarang butuh finisher. Seperti dulu ada era Bambang Pamungkas, Cristian Gonzales, Beto Goncalves dan lainnya,” tambahnya.
1 dari 2 halaman
Greg Nwokolo di salah satu sesi latihan Arema FC (c) Bola.com/Iwan Setiawan
Dia agak menyayangkan saat PSSI mendatangkan pemain naturalisasi justru di sektor yang sudah dihuni banyak pemain.
Seperti bek kiri. Indonesia punya Shayne Pattynama. Tapi, kini ada Calvin Verdonk yang baru jadi WNI. Selain itu, ada Nathan Tjoe-A-On yang posisi aslinya juga bek kiri. Sehingga Nathan kini lebih sering jadi gelandang.
Saat ronde kedua kualifikasi Piala Dunia, tidak ada striker yang bisa mencetak gol di dua laga terbaru: Irak dan Filipina. Itu jadi salah satu indikasi jika lini depan butuh dibenahi.
Rafael Struick yang jadi striker utama saat ini dianggap butuh pengalaman lagi. Karena dia masih berusia 21 tahun dan performanya masih naik turun. “Saat ini kita bicara timnas senior, jadi butuh pemain yang sudah siap,” lanjutnya.
Ketika sudah mendapatkan striker target man, masih ada hal lain yang menurut Greg perlu diperbaiki. Yakni timing ketika mengirim bola ke lini depan.
Hal tersebut sangat penting, karena Greg melihat suplai bola yang didapatkan striker kurang matang. “Ada momen ketika striker sudah punya ruang, tapi bola tidak segera diberikan. Jadi timingnya kurang pas,” jelasnya.
Ao vivo