Bola.com
·21 de julho de 2025
Kisah Inspiratif Orang Tua Siswa PFA Cari Bakat: Punya SSB di Manokwari demi Selamatkan Generasi Muda Papua

In partnership with
Yahoo sportsBola.com
·21 de julho de 2025
Bola.com, Jakarta - Helen Frinda Dewi tampak begitu bersemangat dan menonjol di tribune lapangan sepak bola milik Universitas Cendrawasih (UNCEN), Papua. Sebab saat itu, ada anaknya yang bernama Rafael Yudistira Suila tengah mengikuti PFA Cari Bakat, sebuah ajang yang dilangsungkan Papua Football Academy guna menyaring putra terbaik seantero Papua untuk kemudian digembleng di Mimika Sports Complex, Timika.
Bu Helen, begitu kami menyapanya, bukan satu-satunya orang tua calon siswa PFA yang hadir pada ajang itu. Akan tetapi memang keberadaannya cukup vokal. Beliau di sana tanpa banyak berbicara, namun auranya sangat terasa, seakan memahami betul sepak bola yang suka tidak suka, lebih lekat dengan kaum adam.
"Rafael ini memang dari kecil sudah senang dengan sepak bola. Sampai di usia yang sekarang ini 13 tahun, sangat antusias, punya semangat besar untuk sepak bola," buka Helen saat diwawancara Bola.com. "Jadi Rafael itu orangnya tenang bermain, itu dia konsentrasinya lebih bagus gitu. Minta maaf, masing-masing orang tua pasti tahu anaknya. Itu kalau Rafael punya kelebihan di situ."
Pada PFA Cari Bakat 2025, dari 60 anak Papua berusia maksimal 13 tahun hanya akan disaring menjadi 20 orang saja. Para orang tua pastilah sadar ada yang akan lolos dan tidak. Bagi Helen, jikapun tidak berhasil terpilih, masa depan Rafael masih akan cerah karena sudah mendapatkan pelajaran terbaik selama ajang tersebut.
"Saya sudah pesan Rafa, ini tes, namanya saja tes, nak. Pasti ada yang lolos, ada yang tidak. Jadi apapun nanti hasilnya yang disampaikan oleh PFA, kita bersyukur saja. Puji Tuhan kalau Rafa lolos sampai di Timika dan bisa jadi salah satu siswa di PFA," kata Helen. "Tapi kalaupun tidak lolos, Tuhan siapkan berkat lain, artinya ada kesempatan lain, mungkin Rafa bisa sekolah bola di mana, atau ya nanti dia bisa menyesuaikan. Tapi kalau saya yakin mental anak pasti sudah siap, anak-anak saya pasti siap."