Bola.net
·14 de novembro de 2024
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·14 de novembro de 2024
Bola.net - Mantan asisten pelatih Chelsea, Jody Morris, memberikan penilaian terhadap performa Kai Havertz. Menurutnya, Havertz belum menunjukkan peningkatan berarti sejak bergabung dengan Arsenal.
Havertz pindah ke Arsenal pada musim panas 2023. Pemain asal Jerman itu pindah ke Emirates Stadium setelah tiga tahun bermain untuk Chelsea.
Transfer Havertz ke Arsenal berlangsung dengan nilai sekitar 75 juta Euro, yang menjadikannya salah satu transfer termahal dalam sejarah The Gunners.
Havertz diboyong oleh manajer Mikel Arteta untuk memperkuat lini serang tim. Ia telah mencetak tujuh gol dari 17 pertandingan bersama Arsenal pada musim ini.
Aksi Kai Havertz dalam laga Inter Milan vs Arsenal di Liga Champions 2024/2025, Kamis (7/11/2024) dini hari WIB. (c) AP Photo/Luca Bruno
Morris merupakan asisten Frank Lampard ketika Havertz direkrut Chelsea. Pemain Jerman itu dianggap belum menunjukkan peningkatan berarti sejak meninggalkan Chelsea pada musim panas 2023.
“Mungkin angka-angka menunjukkan demikian, tetapi saya tidak melihat perbedaan besar pada dirinya,” kata Morris kepada talkSPORT.
"Saya rasa masih ada tanda tanya tentang posisi terbaiknya. Saya rasa dia sudah berkembang sedikit sejak bergabung dengan Arsenal, harus diakui. Dan kita harus mengakui bahwa Arteta telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan dirinya."
2 dari 3 halaman
Selebrasi gol Kai Havertz pada laga Arsenal vs Soton di pekan ke-7 Premier League 2024/2025 (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Arteta memainkan Havertz di posisi ujung tombak. Morris menyebutkan bahwa mungkin Havertz sendiri masih dipertanyakan perannya di tim, terutama terkait konsistensinya dalam mencetak gol.
"Namun, masih ada pertanyaan apakah Arsenal membutuhkan seorang penyerang tengah. Jadi saya rasa dia juga masih dipertanyakan," lanjutnya.
"Tapi dia adalah pemain yang, ketika tampil dalam kondisi terbaiknya, bisa mencetak gol. Namun, dia juga tipe pemain yang kadang bisa menjalani periode di mana ia tidak banyak menciptakan peluang gol."