Bola.com
·06 de dezembro de 2024
Drama Timnas Indonesia dalam Sejarah Piala AFF: Juara Tanpa Mahkota, Sang Spesialis Runner-up

In partnership with
Yahoo sportsBola.com
·06 de dezembro de 2024
Bola.com, Jakarta - Pencapaian Timnas Indonesia di Piala AFF sebenarnya tak jelek-jelek amat. Sejak digulirkan pertama kali pada 1996, dulu bernama Piala Tiger, Indonesia setidaknya sudah enam kali melaju ke final yakni pada 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020.
Namun, selalu saja gagal merengkuh gelar juara. Belakangan muncul semacam ledekan yang menyebut Timnas Indonesia spesialis runner-up.
Banyak drama dan sensasi yang tersaji. Di edisi 2004 misalnya, Boaz Solossa menjadi pemain yang paling disorot. Tak cuma karena masih berusia 18 tahun saat itu, Boaz juga menjelma menjadi predator yang sangat menakutkan.
Peter Withe, pelatih Indonesia, menduetkan Boaz dengan seniornya yang sudah lebih dulu melambung bersama Timnas Indonesia, Ilham Jaya Kesuma yang delapan tahun lebih tua.
Kebuasan Boaz berujung empat gol atau hanya terpaut tiga lesakan dari Ilham Jaya Kesuma yang sukses mendulang tujuh gol yang membuat legenda Persita Tangerang itu menyabet gelar top skorer.
Di momen itu pula, Timnas Indonesiayang bermaterikan pemain-pemain terbaik lainnya macam Mahyadi Panggabean, Elie Aiboy, Kurniawan Dwi Yulianto, Charis Yulianto, Ponaryo Astaman, dan Mauly Lessy kembali berhasil merangsek ke partai puncak dan bersua Singapura.
Sayang, Boaz dkk. takluk dalam dua kali pertemuan. Pertama kalah 1-3 dan laga final selanjutnya menyerah 1-2.
Ao vivo