Cerita Kelam Luka Modric: Korban Perang Balkan, Kakek Dieksekusi, Rumah Dibakar | OneFootball

Cerita Kelam Luka Modric: Korban Perang Balkan, Kakek Dieksekusi, Rumah Dibakar | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolatimes.com

Bolatimes.com

·25 de junho de 2025

Cerita Kelam Luka Modric: Korban Perang Balkan, Kakek Dieksekusi, Rumah Dibakar

Imagem do artigo:Cerita Kelam Luka Modric: Korban Perang Balkan, Kakek Dieksekusi, Rumah Dibakar

Bolatimes.com - Siapa sangka bocah yang dulu hidup di pengungsian sukses meraih penghargaan Ballon d'Or 2018, penghargaan tertinggi bagi pesepakbola di dunia.

Luka Modric yang mengalami masa kelam saat kecil kini boleh berbangga hati karena mampu mengalahkan pesepak bola hebat yang dalam beberapa tahun terakhir mendominasi gelar tersebut, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.


Vídeos OneFootball


Sebelumnya, pada September 2018 lalu Modric juga mampu meraih gelar The Best FIFA Football Awards.

Saat itu, Modric mengumpulkan 29,05 persen suara, unggul atas Cristiano Ronaldo (19,08 persen) dan Mohamed Salah (11,23 persen).

Terpilihnya Modric ini juga memutus dominasi gelar pemain terbaik dunia yang selama ini jadi domain Ronaldo dan Messi.

"Ada perasaan luar biasa. Saya merasa bangga atas penghargaan ini," kata Modric. Singkat, jelas, dan padat.

Sedikit kilas balik tentang masa kecil gelandang berusia 39 tahun ini, Modric semasa kecil terbiasa hidup dengan suara ledakan granat tiap malam.

Hanya sepakbola yang kemudian jadi alat hiburan untuk dirinya lepas dari ketakutan itu semua.

Saat mulai bermain sepabola, seorang pelatihnya sempat mengatakan bahwa dirinya sangat pemalu dan akan sulit untuk jadi bintang besar seperti cita-citanya.

Trauma masa lalu memang membuat Modric jadi sosok yang tertutup dan pemalu. Setelah bergabung ke akademi Zadar dengan uang dari sisa gaji sang ayah yang jadi tentara, Modric berusaha merentas karier di lapangan hijau.

Saat umur 6 tahun, Modric juga mengalami kejadian yang begitu membekas dalam hidupnya.

Sang kakek, Luka bersama dengan 6 orang tetangganya pada Desember 1991 harus dieksekusi mati oleh tentara Serbia yang tak setuju Kroasia lepas dan jadi negara merdeka.

Sang ayah yang sebelum perang kemerdekaan Kroasia berprofesi sebagai pekerja tekstil mau tak mau ikut angkat senjata dan bergabung ke tentara Kroasia.

Usai mengeksekusi sang kakek, tentara Serbia dibantu oleh barisan milisi bayaran membakar habis seluruh rumah di desa Jesenice. Rumahnya rata dibakar si jago merah. Bersama dengan sang ibu dan keluarga yang lain ia menjadi pengungsi.

Luka Modric Gabung AC Milan

Gelandang legendaris asal Kroasia, Luka Modric, resmi bergabung dengan AC Milan untuk musim depan.

Pernyataan mengejutkan ini diumumkan langsung oleh direktur olahraga Rossoneri, Igli Tare, yang menegaskan bahwa sang maestro akan menjadi pilar utama dalam ambisi kebangkitan Milan.

“Luka Modric membawa mentalitas juara, kepemimpinan, dan profesionalisme yang akan langsung terasa sejak hari pertama,” ujar Tare seperti dikutip dari SkySports.

Luka Modric, yang kini berusia 39 tahun, akan mengakhiri perjalanan gemilangnya bersama Real Madrid setelah 13 musim dan 28 trofi, termasuk 6 gelar Liga Champions.

Transfer ini menjadi momen penuh emosi, karena Modric sudah lama mengaku sebagai penggemar berat AC Milan.

Kini, mimpi masa kecilnya mengenakan jersey merah-hitam akan menjadi kenyataan.

"Pertanyaan pertama Luka adalah: 'Apakah kita akan bersaing untuk Scudetto?' Dan saya jawab: tentu saja iya," ujar Tare.

Kesepakatan awal yang ditandatangani Modric berdurasi satu tahun, dengan opsi perpanjangan.

Ia akan bergabung secara resmi setelah menyelesaikan tugas terakhirnya bersama Real Madrid di ajang Piala Dunia Antarklub 2025.

Saiba mais sobre o veículo