Bola.net
·14 de novembro de 2024
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·14 de novembro de 2024
Bola.net - Timnas Indonesia akan menghadapi Jepang pada 15 November 2024 dalam lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Saat ini, Indonesia berada di posisi kelima grup dengan 3 poin, sementara Jepang memimpin klasemen dengan 10 poin dan berpeluang besar lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.
Salah satu hal menarik dalam pertemuan kedua tim adalah kehadiran pemain diaspora atau keturunan di masing-masing skuad. Indonesia memiliki sejumlah pemain yang berlaga di liga-liga Eropa dan Asia, sementara Jepang meski memiliki jumlah diaspora yang lebih sedikit, juga mengandalkan beberapa pemain keturunan untuk memperkuat tim.
Salah satu perbandingan yang menarik adalah nilai pasar dari para pemain diaspora kedua tim. Meskipun Timnas Jepang memiliki nilai skuad yang jauh lebih mahal secara keseluruhan, Indonesia justru unggul jika hanya memperhitungkan pemain berstatus diaspora.
Kiper Parma, Zion Suzuki (c) Instagram/parmacalcio1913
Timnas Jepang juga memiliki sejumlah pemain keturunan yang memperkuat tim, salah satunya adalah Zion Suzuki. Kiper berusia 22 tahun ini lahir di Newark, New Jersey, Amerika Serikat, dari ayah berkewarganegaraan Ghana dan ibu asal Jepang.
Suzuki saat ini bermain untuk klub Italia, Parma, dan diperkirakan memiliki nilai pasar sekitar Rp121,6 miliar. Sebagai kiper muda yang tampil di kancah internasional, Suzuki menjadi salah satu pemain penting bagi Jepang.
Selain Suzuki, Jepang juga diperkuat oleh gelandang muda Joel Chima Fujita. Fujita yang berusia 22 tahun ini bermain untuk klub Belgia, Sint Truiden, dan telah mencatatkan dua caps untuk tim senior Jepang setelah sebelumnya tampil di level kelompok umur.
Nilai pasarnya diperkirakan mencapai Rp22,6 miliar. Secara keseluruhan, nilai pasar dua pemain diaspora Jepang ini mencapai sekitar Rp144,2 miliar, angka yang relatif kecil jika dibandingkan dengan total nilai pasar pemain diaspora Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia saat ini memiliki 15 pemain diaspora yang tersebar di berbagai liga Eropa dan Australia. Pemain-pemain ini membawa pengalaman internasional yang sangat penting dalam memperkuat skuad Garuda.
Salah satu yang paling mencolok adalah Maarten Paes, kiper berusia 25 tahun yang bermain untuk FC Dallas di Major League Soccer (MLS). Paes diperkirakan memiliki nilai pasar sekitar Rp26,1 miliar.
Selain Paes, ada Mees Hilgers, bek asal Belanda yang kini bermain untuk klub Eredivisie, dengan nilai pasar mencapai Rp173,8 miliar. Kemudian, Kevin Diks, bek kanan yang memperkuat FC Copenhagen di Denmark, memiliki nilai pasar sekitar Rp69,3 miliar.
Pemain lainnya, seperti Jay Idzes (Rp53,4 miliar), Jordi Amat (Rp13,9 miliar), dan Justin Hubner (Rp6,1 miliar) juga berkontribusi pada total nilai pasar pemain diaspora Indonesia.
Secara keseluruhan, nilai pasar 15 pemain diaspora Timnas Indonesia mencapai Rp488,6 miliar. Dengan total nilai pasar yang jauh lebih tinggi, Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing sengit dengan Jepang dalam laga mendatang.
Dengan keunggulan materi pemain diaspora ini, Timnas Indonesia bisa menjadi ancaman serius bagi Jepang dalam upaya mereka untuk lolos ke Piala Dunia 2026.