Bola.net
·7 gennaio 2025
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·7 gennaio 2025
Bola.net - Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi mengungkapkan penyesalan setelah timnya gagal mempertahankan keunggulan 2-0 dalam kekalahan dari AC Milan di final Piala Super Italia 2024.
Inter sempat berada dalam posisi yang sangat menguntungkan saat menghadapi Milan di Al Awwal Park, Selasa (7/1/2025) dini hari WIB. Gol dari Lautaro Martinez dan Mehdi Taremi membawa Nerazzurri unggul 2-0.
Namun, segalanya berubah ketika Rafael Leao masuk sebagai pemain pengganti. Pemain asal Portugal tersebut memberikan kontribusi besar dalam kebangkitan Milan.
Gol pertama Milan tercipta melalui tendangan bebas Theo Hernandez sebelum Christian Pulisic menyamakan kedudukan. Di menit ke-93, Tammy Abraham mencetak gol kemenangan setelah memanfaatkan umpan silang.
Nicolo Barella dibayangi Youssouf Fofana dalam laga final Piala Super Italia antara AC Milan dan Inter Milan di Stadion Al Awwal Park, Selasa (7/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Altaf Qadri
Inzaghi mengaku timnya seharusnya bisa mengendalikan situasi dengan lebih baik saat sudah unggul dua gol, namun sayangnya Inter harus menerima kenyataan bahwa mereka kebobolan tiga gol dan kehilangan trofi.
“Pertama-tama, kami harus mengucapkan selamat kepada Milan karena mereka tidak pernah menyerah meski tertinggal dua gol,” kata Inzaghi kepada Sport Mediaset.
“Pada gol untuk 2-1, kami kehilangan bola dengan mudah padahal seharusnya kami mengendalikan pertandingan. Setelah itu, kami punya beberapa peluang untuk menjadikan skor 3-1, tetapi Maignan melakukan penyelamatan luar biasa atas tembakan Carlos Augusto dan Denzel Dumfries.”
2 dari 4 halaman
Henrikh Mkhitaryan dan Alvaro Morata dalam laga final Piala Super Italia 2024 antara AC Milan dan Inter Milan, Selasa (7/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Altaf Qadri
Bagi Inzaghi, ini bukan sekadar kekalahan biasa. Namun, ia mengingatkan timnya harus segera bangkit, mengingat mereka akan menghadapi jadwal pertandingan yang sangat padat dalam waktu dekat.
“Sayangnya, setelah kebobolan gol kedua, kami kehilangan kendali dan akhirnya kalah," lanjutnya.
"Ini adalah kekalahan yang menyakitkan, tapi tim selalu bangkit setelah kekalahan-kekalahan yang menyakitkan di masa lalu.
"Kami pulang untuk merawat luka kami, ada beberapa cedera baru yang harus kami hadapi, tapi kami memiliki enam pertandingan dalam 18 hari ke depan, jadi kami harus segera bangkit kembali.”