Bolatimes.com
·15 giugno 2025
Ngeri! Pelatih Korban Shin Tae-yong Terjebak di Perang Iran vs Israel

In partnership with
Yahoo sportsBolatimes.com
·15 giugno 2025
Bolatimes.com - Konflik yang melibatkan dua negara Iran dan Israel makin memanas. Kondisi kurang mengenakkan dialami oleh eks pelatih Australia, Graham Arnold akibat perang kedua negara ini.
Graham Arnold yang saat ini menjadi pelatih ti nasional Irak saat ini tidak bisa pulang ke negaranya, Australia.
Mengutip dari laporan Mail Online, Graham Arnold saat ini terpaksa mencari perlindungan di hotel dengan keamaan tinggi di Irak.
"Ia tidak dapat terbang pulang ke Australia," tulis laporan media Inggris tersebut.
Di tengah meningkatnya konflik antara Iran dan Israel, seluruh penerbangan di Irak dibatalkan dan bandara di Baghdad ditutup otoritas setempat.
Menurut kabar terbaru, pelatih 61 tahun tersebut dalam kondisi aman namun gelisah.
Sementara itu, laporan dari The Courier Mail menyebut bahwa Graham Arnold telah menghubungi rekan-rekannya dan terdengar panik karena mengetahui Kedutaan Besar AS yang tak jauh dari hotelnya telah ditutup Presiden Donald Trump.
"Arnie (Graham Arnold) terjebak di Baghdad, bandara ditutup dan ia terdengar panik," ucap salah satu kawan Graham Arnold.
"Ia aman tetapi gelisah dan tidak nyaman," sambungnya.
"Graham tidak banyak bicara, tetapi satu-satunya kekhawatirannya ialah apakah konflik ini bisa meningkat hingga melibatkan Irak,"
Graham Arnold ditunjuk menjadi pelatih Irak pada Mei lalu. Ia sebenarnya sudah ingin pulang ke Australia sejak awal bulan ini.
Sementara itu, beberapa maskapai penerbangan internasional dikabarkan telah menghindari rute penerbangan di sekitar Irak, Iran dan Yordania.
Emirates dan Qatar Airways juga telah membatalkan penerbangan ke Irak.
Sebelum melatih Irak, Graham Arnold harus telan pil pahit dengan mundur sebagai pelatih Australia.
Satu pekan setelah hasil imbang 1-1 melawan Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 10 September 2024, Arnold memilih untuk mundur dari posisinya.
Keputusan tersebut disampaikan Federasi Sepak Bola Australia (FFA) hanya sepuluh hari kemudian, sebuah indikasi tekanan yang tengah terjadi di tengah tim Socceroos.
Meski tak diberhentikan secara langsung, pengunduran diri tersebut merupakan respon atas performa yang dinilai di bawah standar dan tekanan yang diterima oleh Arnold.