Bola.net
·17 dicembre 2024
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·17 dicembre 2024
Bola.net - Thierry Henry tidak menahan diri untuk membela mantan pelatihnya, Josep Guardiola. Namun, untuk pertama kalinya, Henry pun mengakui bahwa manajer Manchester City tersebut layak dipertanyakan terkait beberapa keputusannya.
Kasus ini muncul di tengah performa buruk City, yang kini menelan delapan kekalahan dari 12 pertandingan terakhir mereka, termasuk kekalahan 2-1 dalam derby Manchester.
Hasil tersebut membuat City tertinggal sembilan poin dari pemuncak klasemen Liverpool, dengan satu pertandingan lebih banyak.
Selain masalah pertahanan akibat absennya Rodri, lini serang City juga menghadapi tantangan besar, mencatatkan rata-rata gol per pertandingan terendah sejak Guardiola tiba di Etihad.
Henry mempertanyakan keputusan Guardiola melepas beberapa pemain kunci tanpa pengganti yang setara.
Ia menyoroti kepergian Riyad Mahrez, Julian Alvarez, dan Cole Palmer, yang dianggap mengurangi kemampuan City untuk mencetak gol ketika Erling Haaland sedang tidak dalam performa terbaik.
"Kita semua tahu, ini pertama kalinya kita bisa mempertanyakan keputusannya, seperti membiarkan Cole Palmer, Riyad Mahrez, dan Julian Alvarez pergi," kata Henry.
"Ilkay Gundogan kembali, tetapi dia bukan Gundogan yang mencetak 17 gol semusim. Anda kehilangan gol-gol itu. Haaland mencetak gol seperti biasanya, meskipun sedikit lebih sedikit dibanding musim pertamanya."
"Saya pernah melihatnya melewatkan peluang emas di setiap musim, tetapi di mana gol Mahrez, Alvarez, Kevin De Bruyne, atau Gundogan?" imbuhnya.
2 dari 3 halaman
Henry juga menekankan bahwa ia tidak melihat Guardiola akan meninggalkan City dalam waktu dekat, terutama setelah menandatangani kontrak baru berdurasi dua tahun yang mengikatnya hingga Juni 2027.
Meski demikian, Henry tetap memuji pencapaian Guardiola atas tingkat konsistensi luar biasa yang telah ia berikan sejak awal kariernya sebagai pelatih di Barcelona.
Dengan performa yang masih jauh dari harapan, City kini menghadapi tekanan besar untuk bangkit, baik di kompetisi domestik maupun Eropa.