3 Bos Tim Liga 1 yang Juga Terjun di Politik dan Peruntungan Klubnya di Musim 2024 / 2025 | OneFootball

3 Bos Tim Liga 1 yang Juga Terjun di Politik dan Peruntungan Klubnya di Musim 2024 / 2025 | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.com

Bola.com

·28 maggio 2025

3 Bos Tim Liga 1 yang Juga Terjun di Politik dan Peruntungan Klubnya di Musim 2024 / 2025

Immagine dell'articolo:3 Bos Tim Liga 1 yang Juga Terjun di Politik dan Peruntungan Klubnya di Musim 2024 / 2025

Bola.com, Jakarta - Sepak bola Indonesia masih lekat dengan politik. Musim ini ada tiga petinggi klub yang terjun di politik praktis mulai agenda pemilihan wali kota (Pilwali), pemilihan gubernur (Pilgub), hingga pemilihan umum legislatif Indonesia.

Siapa yang hancur dan siapa yang mujur?


OneFootball Video


Sekadar flashback, ketika sepak bola Indonesia masih boleh memakai uang APBD pada rentang tahun 2000-2009.

Adalah Mendagri Gamawan Fauzi yang akhirnya mengeluarkan keputusan yang melarang penggunaan APBD untuk sepak bola profesional. Kendati begitu, ada beberapa tokoh sepak bola yang berusaha merangkul suporter klub untuk mendukung pencalonan ke pesta politik.

Politik memang unik. Siapa pun tak meragukan kapasitas seorang Iwan Budianto ketika berhasil membawa Persik Kediri menjuarai Ligina 2003 dan 2006. Namun, ironisnya, Iwan Budianto kalah dalam Pilbup Kabupaten Kediri 2004 dan Pilwali Kota Kediri 2009.

Modal kedekatan Iwan Budianto dengan Persikmania, kelompok suporter Persik, tidak lantas menjamin warga Kabupaten dan Kota Kediri beramai-ramai memilihnya. Politik harus dibangun dalam waktu yang panjang untuk meraih simpati publik.

Visualizza l' imprint del creator