Zonk! Ini 9 Pemain yang Tampil Apik di Piala Dunia Tapi Ambyar Usai Pindah ke Klub Baru | OneFootball

Zonk! Ini 9 Pemain yang Tampil Apik di Piala Dunia Tapi Ambyar Usai Pindah ke Klub Baru | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·20 November 2022

Zonk! Ini 9 Pemain yang Tampil Apik di Piala Dunia Tapi Ambyar Usai Pindah ke Klub Baru

Gambar artikel:Zonk! Ini 9 Pemain yang Tampil Apik di Piala Dunia Tapi Ambyar Usai Pindah ke Klub Baru

Bola.net - Pemain yang tampil apik di Piala Dunia tak selalu menjamin bahwa ia akan sukses di klub barunya.

Piala Dunia menghasilkan banyak cerita. Ada pemain yang tampil buruk, namun ada yang penampilannya kemudian menyita perhatian banyak scout khususnya dari Eropa.


Video OneFootball


Sebut saja pemain seperti El Hadji Diouf, Roque Junor, hingga James Rodriguez. Mereka tampil apik bersama Senegal, Brasil, dan Kolombia di Piala Dunia.

Performa mereka mengundang klub-klub khususnya di Eropa tertarik merekrutnya. Namun setelah dibeli, penampilan mereka tak sesuai ekspektasi.

Jadi siapa saja mereka? Simak informasinya di bawah ini Bolaneters.

1 dari 9 halaman

Andreas Isaksson

Manchester City mencari kiper baru pada tahun 2006 silam. Sebab mereka ditinggalkan oleh David James.

City akhirnya mendatangkan Andreas Isaksson. Ia dibeli dengan harga dua juta pounds.

Isaksson sendiri adalah kiper andalan Timnas Swedia dan tampil tiga kali di turnamen tersebut. Sayangnya di City ia cedera dan hanya tampil 14 kali di musim perdananya di Inggris.

Di musim berikutnya Isaksson cuma jdi cadangan saja meski tetap dipercaya bermain sebagai kiper utama bagi Swedia. Ia kemudian cabut dari City pada tahun 2008.

2 dari 9 halaman

Roque Junior

Pemain ini bisa bermain sebagai bek tengah atau bek kanan.Roque Junior merupakan salah satu pilar Brasil yang sukses membantu Samba meraih gelar juara Piala Dunia 2022.

Roque saat itu berstatus sebagai pemain AC Milan. Ia kemudian dipinjamkan ke Leeds United dan membuat fans klub yang bermarkas di Elland Road tersebut girang berkat kehadirannya.

Tapi rasa bahagia itu berangsur-angsur berubah menjadi rasa depresi. Sebab dalam tujuh laga gawang Leeds yang dikawal Roque kebobolan 25 kali.

Ia juga dikartu merah di laga debutnya di kandang Leeds. Roque hanya sebentar saja di klub tersebut dan kemudian beralih ke Siena dengan status pinjaman pula.

3 dari 9 halaman

Salif Diao

Pos ini salah satunya ditempati oleh Salif Diao. Ia tampil bersama Senegal di Piala Dunia 2022 dan membantu negaranya ke perempat final.

Padahal ini adalah gelaran Piala Dunia perdana Senegal. Diao kemudian diangkut ke Anfield oleh Liverpool.

Pada musim perdananya di Liverpool ia memang masih sering dimainkan. Tak cuma di pos bek tengah, Diao juga dimainkan di pos lainnya.

Sayang performanya tak meyakinkan. Dua musim berikutnya ia cuma jadi cadangan dan akhirnya pada tahun keempatnya, ia dipinjamkan ke Birmingham City dan portsmouth sebelum akhirnya dijual permanen ke Stoke City.

4 dari 9 halaman

Marcos Rojo

Bek tengah asal Argentina. Marcos Rojo sempat jadi bagian dari skuat Argentina yang bermain di Piala Dunia 2014.

Ia membantu Argentina masuk di final tapi sayangnya Rojo gagal membuat tim Tango terhindar dari kekalahan lawan Jerman. Penampilannya kemudian membuat Manchester United tertarik merekrutnya.

Ia kemudian memang cukup sering dimainkan tapi performanya tak terlalu bagus. Apalagi ia beberapa kali mengalami cedera.

Rojo memang bertahan tujuh tahun. Namun ia cuma bermain 122 kali saja di semua ajang kompetisi.

5 dari 9 halaman

Alberto Tarantini

Nama pemain yang satu ini pasti sangat asing di telinga kebanyakan fans bola zaman sekarang. Maklum saja, Alberto Tarantini adalah penggawa timnas Argentina.

Tarantini merupakan pemain yang ikut membantu Argentina jadi juara Piala Dunia 1978. Pria yang beroperasi sebagai bek tengah atau bek kiri kemudian diangkut Birmingham City.

Saat itu ia berstatus bebas transfer setelah dilepas oleh Boca Juniors. Klub tersebut kemudian meminta klub-klub Argentina lainnya agar tidak mengontraknya karena ia pemain yang bermasalah.

Di Birmingham, kariernya berakhir dengan singkat yakni semusim saja. Pasalnya ia punya masalah kedisiplinan, salah satunya kasus pemukulan pada pendukung klubnya sendiri.

6 dari 9 halaman

Kleberson

Kleberson merupakan salah satu penggawa andalan Brasil di Piala Dunia 2002. Mulanya ia sempat jadi pemain cadangan saja akan tetapi pada akhirnya ia dijadikan pemain inti oleh Luiz Felipe Scolari usai tampil apik lawan Inggris.

Ia kemudian jadi langganan starting XI Brasil. Termasuk saat Samba mengalahkan Jerman di babak final.

Sejumlah klub kemudian tertarik memboyongnya. Namun Manchester United kemudian jadi klub yang sukses merekrutnya dari Atletico Paranaense.

Ia digadang-gadang bisa jadi pengganti Juan Sebastian Veron. Namun ia jarang main karena cedera dan setelah cuma bisa main 20 kali dalam dua musim, ia dilepas ke Besiktas.

7 dari 9 halaman

James Rodriguez

Piala Dunia 2014 jadi panggungnya James Rodriguez. Ia tampil apik bersama Timnas Kolombia.

Ia membawa Kolombia melaju ke perempat final. James kemudian jadi top skor turnamen tersebut.

James kemudian didekati banyak klub. Akhirnya Real Madrid yang memenangkan perburuannya dan sukses merekrutnya dari AS Monaco.

Musim perdananya memang menjanjikan. Namun sejak saat itu kariernya menurun dan ia sempat dipinjamkan ke Bayern Munchen dan Everton. Sekarang ini pemain 31 tahun tersebut bermain di Olympiakos.

8 dari 9 halaman

El Hadji Diouf

Ia satu tim dengan Salif Diao. El Hadji Diouf membantu Senegal mencuri perhatian dunia di Piala Dunia 2002.

Liverpool kemudian merekrutnya dari klub Prancis, Lens. Mereka lebih memilih merekrutnya ketimbang mempermanenkan Nicolas Anelka.

Ia pun diberi nomor punggung 9 di Liverpool akan tetapi performanya tak sesuai ekspektasi. Bahkan ia sempat membuat malu The Reds dengan meludahi fans Celtic.

Diouf bertahan dua musim di Liverpool sebelum dilepas dengan status pinjaman ke Bolton pada tahun 2004. Setahun kemudian ia dilepas permanen ke klub tersebut.

9 dari 9 halaman

Asamoah Gyan

Asamoah Gyan merupakan penggawa andalan Timnas Ghana di Piala Dunia 2010. Ia membantu timnya melaju hingga babak perempat final.

Di babak itu mereka mestinya bisa saja lolos dari adangan Uruguay jika saja tak ada insiden handball Luis Suarez. Laga itu diakhir dengan adu penalti dan salah satu eksekutor Ghana yang gagal adalah Asamoah Gyan.

Namun demikian ia masih diminati oleh Sunderland. Ia direkrut dengan bandrol 13 juta pounds dari Rennes.

Sayangnya Gyan tak bisa tampil sesuai ekspektasi. Ia akhirnya cuma bertahan dua musim dan dilepas ke Al Ain pada tahun 2012.

Lihat jejak penerbit