Wesley Sneijder: Vodka Adalah Sahabatku! | OneFootball

Wesley Sneijder: Vodka Adalah Sahabatku! | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·26 Juni 2020

Wesley Sneijder: Vodka Adalah Sahabatku!

Gambar artikel:Wesley Sneijder: Vodka Adalah Sahabatku!

Mantan bintang Inter Milan dan Real Madrid, Wesley Sneijder, mengungkapkan kisah gelap sebagai pecandu alkohol yang nyaris mengakhiri kariernya di sepakbola.

Sneijder mencapai puncak karier saat memenangkan trigelar bersama Inter dan menjadi finalis Piala Dunia 2010 bersama timnas Belanda.


Video OneFootball


Yang menarik, setahun sebelumnya, Sneijder mengaku kesulitan untuk menjaga bentuk permainan dan kebugaran di Madrid.

"Saya masih muda dan menikmati kesuksesan dan perhatian," begitu salah satu kutipan dalam otobiografi Sneijder yang akan dirilis.

“Pasti ada yang salah di sana. Tidak ada narkoba, selain alkohol dan 'rock-and-roll'. Saya terbiasa dengan itu, sebagai salah satu bintang, Anda disembah sebagai pemain Real Madrid.”

“Semua kesalahan Anda langsung dimaafkan karena status dan popularitas. Bahkan jika saya berguling-guling di jalan dan menghabiskan ribuan Euro atau berkeliling ke seluruh bar. Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya cukup bengal.”

“Saya ditinggalkan sendirian [setelah perceraian saya] dan tidak bisa melihat si kecil, Jessey. Saya memburuk sendirian. Lalu saya berpikir, mengapa Anda harus sendirian ketika Anda memiliki cukup banyak teman untuk menghabiskan waktu bersama.”

“Saya tidak menyadari bahwa botol vodka menjadi sahabat. Saya bermain cukup baik, tetapi [Madrid] mengatakan saya bisa bermain lebih baik lagi.”

“Saya masih memiliki banyak menit bermain, tetapi tidak begitu bagus dan tajam, kurang konsentrasi. Sikap saya tidak layak bagi Real Madrid.”

“Saya membohongi diri sendiri bahwa seolah itu selalu berjalan baik dan saya coba menyamarkannya dengan intelegensi saya di lapangan.”

“Secara fisik saya memburuk. Saya malas berlari dan banyak menutupinya dengan teknik saya. Saya juga berpikir tidak ada yang memperhatikan,” pungkasnya.

Setelah Madrid dan Inter, Sneijder hengkang ke Galatasaray dan Nice.

Sneijder pensiun dalam usia 35 tahun, tepatnya pada 12 Agustus 2019 di klub asal Qatar, Al-Ghafara.

Belum sebulan gantung sepatu, jebolan akademi Ajax itu langsung ditunjuk sebagai direktur klub kampung halamannya, FC Utrecht, dan sudah terlihat sangat menggendut.