Walah! Main Buruk, Pelatih Klub Ligue 1 Prancis Minta Pemain Setop Puasa Saat Ramadan | OneFootball

Walah! Main Buruk, Pelatih Klub Ligue 1 Prancis Minta Pemain Setop Puasa Saat Ramadan | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·17 April 2022

Walah! Main Buruk, Pelatih Klub Ligue 1 Prancis Minta Pemain Setop Puasa Saat Ramadan

Gambar artikel:Walah! Main Buruk, Pelatih Klub Ligue 1 Prancis Minta Pemain Setop Puasa Saat Ramadan

Manajer Saint-Etienne, Pascal Dupraz, dikabarkan meminta pemainnya yang beragama Islam untuk tidak berpuasa saat Ramadan usai timnya terbantai pekan lalu.

Klub Ligue 1 Prancis itu tengah berjuang menjauh dari jerat degradasi musim 2021/22, dan saat ini duduk di peringkat 17 dengan memainkan satu laga lebih banyak dari tim-tim di bawahnya.


Video OneFootball


Kans mereka bertahan di kasta tertinggi kian terancam setelah dihajar 6-2 oleh sesama pejuang degradasi, Lorient, Sabtu (9/4) pekan lalu.

Les Stephanois memang berhasil keluar dari zona degradasi dengan jarak dua poin setelah mengalahkan Brest 2-1 Sabtu (16/4) pekan ini, tetapi mereka hanya memiliki enam laga saja untuk menyelamatkan diri.

Menurut L'Equipe, dilansir Get French Football News, Dupraz meminta pemain Muslim di timnya, yang berjumlah 2/3 dari skuadnya, untuk tidak berpuasa supaya bisa tampil lebih maksimal dan tak harus turun kasta.

Menyusul kekalahan atas Lorient meski unggul 2-0 terlebih dahulu, dia berkata pada Amazon Prime: "Saya menjelaskan kekalahan ini sebagai tanggung jawab saya."

"Tanggung jawab pelatih adalah terus mengulang kepada pemain bahwa sepakbola harus dihormati."

"Ketika kami memulai [laga] seperti itu, jangan membesar-besarkannya dengan alasan sudah unggul 2-0. Anda harus menghormati dasar-dasarnya. Ini penting, dan inilah yang tidak kami tahu caranya."

"Ini adalah bencana kolektif, dosa karena berbangga hati, bersikap sombong, bukan sikap yang sepantasnya dari seorang pemain profesional."

Ia menambahkan: "Ini adalah sebuah kegagalan, saya menyesalkannya dan bertanggung jawab atasnya. Perilaku kami, sikap kami, kami terlalu cepat merasa akan menang 2-0. Sikap kami tidak cukup untuk apa yang harus kami lakukan."

Belum lama ini, bomber Real Madrid Karim Benzema membuktikan bahwa puasa tidak menjadi halangan untuk tampil maksimal.

Benzema baru berbuka puasa 13 menit sebelum sepakmula pertandingan leg pertama perempat-final Liga Champions Eropa versus Chelsea, di mana ia mencetak hat-trick yang berperan krusial dalam kelolosan Los Blancos ke semi-final.