Undang Wuhan FC Nonton El Clasico, Pesan Solidaritas La Liga Untuk Korban Virus Corona | OneFootball

Salah satu tim Liga Super Tiongkok (CSL) Wuhan Zall FC mengalami ketidakberuntungan jelang dimulainya kompetisi musim 2020.

Saat menjalani pramusim di Cadiz, Spanyol, pada awal Februari lalu, mereka mendapat pengumuman bahwa mereka tidak bisa kembali ke Wuhan oleh pemerintah Tiongkok menyusul merebaknya virus corona di wilayah tersebut.

Seperti diketahui Wuhan, ibu kota provinsi Hubei, diyakini merupakan titik awal dari penyebaran virus corona tipe baru yang kini sedang mewabah di seluruh dunia. Kota tersebut hingga kini masih diisolasi.

Mengetahui hal itu, La Liga mengambil inisiatif dengan mengundang Wuhan FC untuk menonton langsung pertandingan antara Real Madrid dan Barcelona di Santiago Bernabeu, Minggu (1/3). Undangan ini sekaligus menjadi bentuk solidaritas La Liga terhadap kasus virus korona ini.

"Ini adalah kejutan yang menyenangkan," kata kapten Wuhan FC Yao Hanlin dalam jumpa pers di kantor pusat La Liga, Madrid. "Kami baik-baik saja dan merasa terhormat bisa menonton El Clasico.

"Setiap pemain merasakan kesulitan kami merindukan teman dan keluarga. Semoga segalanya bisa kembali menjadi normal. Kami percaya dengan pemerintah kami. Saya rasa semua pihak sudah memberikan segalanya. Kami hanya ingin menikmati sepakbola," imbuhnya.

Direktur pemasaran dan pengembangan internasional La Liga Oscar Mayo Pardo menambahkan, "Kami sangat senang Wuhan FC bisa berada di sini. La Liga bersama CSL ingin memberikan gestur simbolik dan solidaritas kepada mereka semua yang terkena virus corona."

La Liga juga telah melakukan aksi langsung dengan mendistribusikan lima ton cairan antiseptik ke sejumlah rumah sakit di Tiongkok. Meski begitu, pihak La Liga belum berencana untuk menunda pertandingan seperti Serie A Italia karena menganggap wabah virus corona bukan situasi darurat di Spanyol.

Pelatih Wuhan FC Jose Gonzalez menyatakan situasi ini memberikan tantangan yang tidak mudah bagi para pemainnya. "Selama bertahun-tahun melatih, saya rasa ini adalah situasi yang berbeda dan sangat sulit," tuturnya.

"Saya bisa merasakan penderitaan para pemain, karena tidak bisa bertemu dengan keluarga dan teman-teman mereka di Tiongkok. Mereka [para pemain] juga sangat takut. Saya respek kepada mereka," imbuh eks pelatih Cadiz dan Malaga ini.

Gonzalez dan timnya berencana untuk kembali ke Tiongkok pada April mendatang.