Timnas Indonesia U-19 Jumpa Aljazair U-23 Di Play-Off Turnamen Toulon | OneFootball

Timnas Indonesia U-19 Jumpa Aljazair U-23 Di Play-Off Turnamen Toulon | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·7 Juni 2022

Timnas Indonesia U-19 Jumpa Aljazair U-23 Di Play-Off Turnamen Toulon

Gambar artikel:Timnas Indonesia U-19 Jumpa Aljazair U-23 Di Play-Off Turnamen Toulon

Timnas Indonesia U-19 akan menjalani pertandingan terakhir turnamen Toulon 2022 saat menghadapi Aljazair U-23 dalam laga play-off penentuan peringkat secara keseluruhan, Rabu (8/6) malam WIB, di Stade Fernand Fournier.

Pertandingan antara timnas U-19 dan Aljazair ini akan memperebutkan peringkat kesembilan di turnamen kelompok usia tersebut. Timnas U-19 berstatus peringkat tiga Grup B, sedangkan Aljazair merupakan juru kunci Grup C.


Video OneFootball


Dalam pertandingan fase grup, timnas U-19 mengawali perjalanannya dengan kekalahan 2-1 dari Venezuela. Selanjutnya, skuad Garuda Nusantara menaklukkan Ghana dengan skor tipis 1-0 sebelum akhirnya menelan kekalahan 2-0 dari Meksiko, sehingga gagal lolos ke semi-final.

Seperti halnya timnas U-19, Aljazair juga mendapatkan hasil serupa. Mereka mengawalinya dengan kekalahan 1-0 dari Jepang. Tim besutan Noureddine Ould Ali kemudian ditumbangkan Kolombia dengan skor 2-1. Kemenangan baru bisa diperoleh pada laga terakhir ketika menaklukkan Comores 2-0.

Aljazair bukan tim yang bisa dipandang sebelah mata. Mereka diperkuat sejumlah pemain yang merumput di Eropa, seperti penggawa klub Prancis Marseille Joakim Kada, Anis Hadji Moussa (RC Lens/Prancis), Yanis Guermouche (Montpellier/Prancis), Camiel Neghli (De Graafschap/Belanda), dan Nassim Benaissa (Nice/Prancis).

Selain itu, Aljazair juga memiliki palang pintu tangguh yang menjadi incaran klub La Liga Spanyol, Naim Laidouni. Laman Foot Mercato mewartakan, setidaknya tiga klub sudah siap merebut pemeain berusia 19 tahun tersebut, yakni Mallorca, Real Betis, dan Villarreal.

Bagi Aljazair, keikutsertaan di turnamen ini sebagai kesempatan untuk mengasah kemampuan pemain sekaligus mencari pengalaman sebelum melakoni pertandingan kualifikasi Olimpiade 2024.

“Terkadang kami gagal, terkadang kami berhasil. Inilah sepakbola, dan pembelajaran untuk generasi ini. Terlepas dari itu, ini hanya sekadar turnamen persahabatan, dan kami harus belajar darinya,” ujar Ould Ali setelah tim besutannya ditaklukkan Kolombia.

“Saya tidak frustrasi dengan hasil ini, Anda tidak boleh frustrasi. Kami memiliki tim yang sedang mempersiapkan diri untuk pertandingan berikutnya. Kami bekerja keras. Saya tahu ini akan sulit, tetapi saya tetap optimis.”