Bola.net
·9 Januari 2023
Thomas Muller Putuskan untuk Tidak Pensiun dari Timnas Jerman

In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·9 Januari 2023
Bola.net - Timnas Jerman babak belur selama kampanye Piala Dunia 2022 di Qatar November-Desember kemarin. Meski tidak berdaya di turnamen tersebut, Thomas Muller telah memutuskan tetap bermain untuk Der Panzer dan menepis rumor kabar bahwa dirinya pamit dari panggung internasional.
Jerman hanya mampu menempati posisi ketiga pada klasemen akhir Grup E Piala Dunia 2022 dengan mengoleksi empat poin. Mereka kalah bersaing dengan Jepang dan Spanyol yang menjadi wakil teratas grup tersebut ke babak selanjutnya.
Dalam sesi pemusatan latihan Bayern Munchen di Doha, Qatar, pemain berusia 33 tahun mengungkapkan kepada media tentang masa depannya bersama timnas Jerman. Muller sempat beri pernyataan mengambang perihal apakah tetap mengenakan seragam Der Panzer atau tidak usai tersingkir dari Piala Dunia.
"Selama saya menjadi pesepakbola profesional, saya akan selalu tersedia untuk tim nasional. Kami memiliki tim yang hebat dan tujuan besar. Tujuan saya adalah berada di lapangan dan menikmatinya," ucap Muller dilansir dari laman AFP.
1 dari 3 halaman
Kemudian, Muller juga mencurahkan sedikit perasaannya perihal Jerman gagal total di Piala Dunia 2022. Dengan kandasnya Der Panzer di babak grup, mereka mengulang torehan di Piala Dunia 2018 yang juga terhenti di fase tersebut.
Muller mengaku sedih saat itu dan sempat berbincang kepada pelatih Hansi Flick soal masa depannya bersama timnas Jerman. Ia juga emosional setelah pertandingan terakhir babak grup Der Panzer melawan Kosta Rika.
2 dari 3 halaman
Lalu, dirinya juga merasakan apa yang dirasakan oleh penggemar timnas Jerman yang kecewa atas kiprah Der Panzer selama kampanye Piala Dunia 2022.
Namun, Muller menjadikan kegagalan tersebut bukan halangan melainkan sebagai motivasi untuk mendorong dirinya ke masa depan yang lebih baik.
"Tentu saja Anda harus menghadapi kritik. Kami mencoba memprosesnya. Itu sangat menyakitkan," katanya.
"Anda harus mengubah rasa frustrasi dan rasa sakit menjadi energi positif. Pada akhirnya kami bermain sepak bola, jadi kami harus melihat ke depan," tambahnya.