Terancam Degradasi, Sabah FC Pecat Kurniawan Dwi Yulianto | OneFootball

Terancam Degradasi, Sabah FC Pecat Kurniawan Dwi Yulianto | OneFootball

Icon: Stats Perform

Stats Perform

·29 Agustus 2021

Terancam Degradasi, Sabah FC Pecat Kurniawan Dwi Yulianto

Gambar artikel:Terancam Degradasi, Sabah FC Pecat Kurniawan Dwi Yulianto

Kekalahan telak 4-0 dari juru kunci klasemen sementara UiTM dalam lanjutan Malaysia Super League (MSL) 2021, Sabtu (28/8) malam WIB, memaksa manajemen Sabah FC 'mengistirahatkan' pelatih asal Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto.

Hasil buruk itu membuat Sabah melalui delapan pertandingan berturut-turut tanpa kemenangan. Secara keseluruhan, Sabah hanya mendapatkan tiga imbang, dan lima kekalahan.


Video OneFootball


Meski berada di peringkat tujuh dengan nilai 19, Sabah masih terancam terdegradasi dari MSL. Selisih poin Sabah dengan tim yang berada posisi teratas zona degradasi, Perak FC, hanya terpaut enam angka.

Sementara MSL musim ini masih menyisakan dua pertandingan. Jika gagal mendulang poin penuh di laga sisa, bayang-bayang bermain di Malaysia Premier League (MPL) pun menghantui.

Dalam keterangan resminya hari ini, manajemen Sabah telah menunjuk asisten pelatih Burhan Ajui sebagai pengganti Kurniawan. Sedangkan pelatih Sabah kala berlaga di MPL, Jelius Ating diangkat menjadi asisten manajer.

“Sabah FC mengambil keputusan untuk mengistirahatkan pelatih kepala Kurniawan Dwi Yulianto berlaku mulai hari ini,” demikian pernyataan manajemen melalui akun Facebook resmi klub.

Manajer tim Marzuki Nasir mengungkapkan, keputusan manajemen mengistirahatkan Kurniawan disebabkan hasil yang diperoleh tim dalam beberapa pertandingan terakhir. Marzuki meyakini duet Burhan dan Jelius bisa menyelamatkan Sabah dari ancaman degradasi.

“Kami yakin dengan pengalaman yang mereka miliki ketika bersama tim sepakbola Sabah sejak 2017. Ini pasti bisa membantu skuad Badak melewati sisa pertandingan, dan sekaligus tetap berada di kompetisi Super League musim depan,” ujar Marzuki dinukil laman Metro.

“Selama ini, semua kesejahteraan para pemain dan ofisial tim selalu dijaga dan diperhatikan dengan baik oleh manajemen Sabah FC.”

“Kami berharap semua pihak, terutama para suporter, selalu memberikan dukungan dan kepercayaan yang kuat kepada tim, dan mengembalikan performa prima mereka dalam waktu dekat.”

Sejak ditunjuk menjadi pelatih pada 2020, Kurniawan belum mampu mengangkat prestasi klub yang saat itu berstatus tim promosi. Pada musim lalu, Sabah menduduki peringkat sepuluh, atau satu tangga di atas zona degradasi.