Sumardji Semprot Balik Thomas Doll, Dinilai Tidak Menghargai Kepentingan Negara | OneFootball

Sumardji Semprot Balik Thomas Doll, Dinilai Tidak Menghargai Kepentingan Negara | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolasport.com

Bolasport.com

·14 Agustus 2023

Sumardji Semprot Balik Thomas Doll, Dinilai Tidak Menghargai Kepentingan Negara

Gambar artikel:Sumardji Semprot Balik Thomas Doll, Dinilai Tidak Menghargai Kepentingan Negara
Gambar artikel:Sumardji Semprot Balik Thomas Doll, Dinilai Tidak Menghargai Kepentingan Negara

BOLASPORT.COM - Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, kembali memberikan tanggapan kepada pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll.

Sumardji mengatakan bahwa Thomas Doll tidak menghargai kepentingan negara terkait tak dilepasnya Rizky Ridho ke timnas U-23 Indonesia.


Video OneFootball


Sebelumnya, pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, memanggil Rizky Ridho untuk bertarung di Piala AFF U-23 2023.

Sampai timnas U-23 Indonesia mau berangkat ke Thailand pada Senin (14/8/2023), Persija tidak juga melepas Rizky Ridho.

Padahal menurut Sumardji, Rizky Ridho merupakan pemain penting di lini belakang timnas U-23 Indonesia.

Selain itu, eks pemain Persebaya Surabaya tersebut merupakan kapten timnas U-23 Indonesia.

Sebenarnya tidak hanya Rizky Ridho, tapi ada Dzaky Asraf yang tak dilepas PSM Makassar ke timnas U-23 Indonesia.

Sebagai gantinya, Shin Tae-yong mendatangkan Mohammad Kanu (Persis Solo) dan Haykal Al Hafiz (PSIS Semarang).

Thomas Doll sebelumnya membalas tanggapan dari Sumardji lantaran tidak dilepasnya Rizky Ridho ke timnas U-23 Indonesia.

Juru taktik asal Jerman itu menilai Sumardji tidak mengerti sepak bola.

Tanggapan Thomas Doll ini mengacu kepada Piala AFF U-23 2023 yang bukan merupakan agenda resmi FIFA.

Klub pun boleh menahan pemainnya ke timnas U-23 Indonesia.

Namun menurut Sumardji, membela tim nasional merupakan sebuah kewajiban.

Sumardji mengerti dengan Piala AFF U-23 2023 yang bukan masuk ke dalam agenda FIFA.

Akan tetapi seharusnya Thomas Doll bisa seperti pelatih-pelatih asing lainnya di Liga 1 2023/2024 yang melepas pemainnya ke timnas U-23 Indonesia.

Terlebih sudah ada kesepakatan dimana Shin Tae-yong hanya boleh mengambil dua pemain setiap masing-masing klub ke timnas U-23 Indonesia.

Ini karena Piala AFF U-23 2023 berbarengan dengan bergulirnya Liga 1 2023/2024.

Sumardji hanya menyayangkan kualitas Thomas Doll yang punya banyak pengalaman mempunyai sikap seperti ini.

"Dia (Thomas Doll) menyindir saya tuh dan bilang saya tidak mengerti bola."

"Saya tipe orang yang berani."

"Sebagai pelatih yang merasa kualitasnya dunia, seharusnya dia juga harus bisa menghargai kepentingan negara dimana dia bekerja, itu saja," ucap Sumardji kepada BolaSport.com.

Sumardji juga kecewa tidak ada solusi terbaik yang diberikan oleh Thomas Doll untuk timnas U-23 Indonesia usai tak melepas Rizky Ridho.

Awalnya Shin Tae-yong memanggil lima pemain Persija ke timnas U-23 Indonesia.

Setelah adanya pertemuan, Shin Tae-yong hanya memanggil dua pemain Persija yaitu Muhammad Ferarri dan Rizky Ridho.

Tiga nama yang sebelumnya dipanggil itu Dony Tri Pamungkas, Witan Sulaeman, dan Rio Fahmi.

Nah, tiga pemain itu, salah satunya pun tidak dilepas juga oleh Thomas Doll untuk gantikan Rizky Ridho.

Termasuk juga kasus Dzaky Asraf di PSM Makassar.

Seharusnya kata Sumardji, seharusnya Thomas Doll bisa mengirimkan pemain pengganti yang sesuai dengan data dari Shin Tae-yong.

Jika itu dikasih, maka ini bisa menjadi solusi terbaik untuk timnas U-23 Indonesia.

"Tidak dikasih sama Thomas Doll."

"Termasuk juga kasus Dzaky Asraf, tidak dikasih juga."

"Alasannya yang utama ya ini bukan agenda FIFA," ucap Sumardji.

Sumardji siap pasang badan demi kepentingan timnas U-23 Indonesia.

COO Bhayangkara FC itu hanya menyayangkan keputusan yang diambil Thomas Doll.

"Yang menyindir saya itu kan cuma Thomas Doll."

"Ini urusan saya ke Thomas Doll ya, bukan ke Persija,"

"Sekali lagi saya sampaikan, jika Thomas Doll merasa pelatih kelas dunia, pelatih berkualitas, maka seharusnya dia bisa menghargai kepentingan negara dimana dia bekerja," tutup Sumardji.

Lihat jejak penerbit