Sudah Mati-Matian, Harry Maguire Akui Manchester United Tak Cukup Bagus | OneFootball

Sudah Mati-Matian, Harry Maguire Akui Manchester United Tak Cukup Bagus | OneFootball

Icon: Stats Perform

Stats Perform

·7 Maret 2022

Sudah Mati-Matian, Harry Maguire Akui Manchester United Tak Cukup Bagus

Gambar artikel:Sudah Mati-Matian, Harry Maguire Akui Manchester United Tak Cukup Bagus

Manchester United harus menanggung malu ketika jumpa Manchester City pada pekan lanjutan Liga Primer Inggris 2021/22, di Stadion Etihad, Minggu (6/3) malam WIB. Setan Merah dilumat 4-1, dan gagal menampilkan perlawanan yang cukup kepada tuan rumah.

Harry Maguire kembali mendapat sorotan karena ada kesalahan antisipasi darinya yang menyebabkan City bisa mencetak gol. United sempat memberi perlawanan melalui gol Jadon Sancho, tapi setelah itu pertandingan benar-benar jadi milik Citizen.


Video OneFootball


Maguire yang juga kapten dari Man United jelas merasa kecewa dengan penampilan timnya pada pertandingan tersebut. Tembok timnas Inggris ini menuturkan sebenarnya Man United punya peluang untuk menyengat Man City, tapi malah makin hancur di babak kedua.

“Ini adalah hasil yang mengecewakan bagi para pemain, untuk klub, untuk para penggemar, untuk semua orang yang terlibat. Kami datang ke pertandingan ini dengan penuh emosi, kami memberikan segalanya, kami bekerja tanpa lelah dalam persiapan, kami menantikan pertandingan dan kami memilikinya. keyakinan besar bahwa kita bisa mendapatkan hasilnya," ucap Maguire.

“Jadi, pertama dan terutama, sangat mengecewakan bahwa kami datang ke sini dan mendapatkan hasil yang kami lakukan. Pertandingan itu 50-50 di babak pertama. [Itu] sangat mengecewakan untuk tertinggal 2-1, saya merasa seperti permainan itu mungkin mengarah pada diri kami sendiri dan kami bisa masuk dengan hasil positif. Tapi tertinggal 2-1, dan kami bisa mengambil sisi positifnya di babak kedua dan kami keluar dan kami belum tampil di babak kedua," sambungnya.

“Kami belum melakukan hal-hal yang kami lakukan di babak pertama dengan baik, dan bagi saya, hal utama adalah, ketika kami menguasai bola, kami mengembalikannya kepada mereka terlalu sepele, terlalu mudah, kami tidak melakukannya dengan benar atau cukup bersih dengan operan kami. Dan di saat-saat di mana kami memiliki peluang untuk menyerang mereka, kami tidak cukup klinis, kami tidak cukup bersih dengan operan dan momen transisi dalam permainan, terutama di babak kedua. Kami menyerah bola terlalu mudah dan kami tahu bahwa mereka suka mengontrol permainan melalui penguasaan bola dan mereka melakukannya di babak kedua."