Skor.id
·8 Maret 2022
In partnership with
Yahoo sportsSkor.id
·8 Maret 2022
SKOR.id - Memperingati Hari Perempuan Internasional alias International Women's Day, berikut Skor.id menyajikan tiga perempuan kuat di sepak bola Asia Tenggara.
Tanggal 8 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional alias International Women's Day.
Hari ini dirayakan untuk memperingati pencapaian perempuan dalam bidang budaya, politik, dan sosial-ekonomi.
Kiprah perempuan tak hanya terbatas di bidang itu saja. Bahkan, di olahraga tak sedikit perempuan yang mampu berprestasi.
Di sepak bola Asia Tenggara saja, tercatat setidaknya ada tiga perempuan yang punya rekam jejak mengilat.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut Skor.id menyajikan profil 3 perempuan kuat di sepak bola Indonesia:
Nualphan Lamsam, presiden klub Liga Thailand 1, Port FC saat meminta maaf ke fan dan tim lawan Police Tero FC saat lampu di Stadion PAT padam pada laga 13 September 2020. Facebook.com/portfootballclubofficial/photos
Di balik keberhasilan timnas Thailand menjadi juara Piala AFF 2020, ada peran wanita bernama Nualphan Lamsam yang begitu kentara.
Perempuan yang akrab disapa Madam Pang itu merupakan manajer timnas Thailand sejak Agustus 2021.
Madam Pang merupakan CEO Muang Thai Insurance. Madam Pang lahir dari keturunan generasi kelima keluarga Lamsam Thailand-Cina yang dikenal sebagai konglomerat di Negara Gajah.
Madam Pang menikahi Kolonel Naras Savestanan, Direktur Jenderal Departemen Pemasyarakatan di Thailand.
Di sepak bola, Madam Pang membuat gebrakan dengan menjadi Presiden Port FC, tim Thai League 1, pada 2015.
Madam Pang juga pernah menduduki posisi General Manager timnas putri Thailand di Piala Dunia Wanita 2015 dan 2019.
Perempuan 56 tahun itu juga sempat aktif di dunia politik dengan menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Thailand pada 2006-2016.
Madam Pang juga mencuri perhatian saat menggelontorkan bonus sebesar 20 juta baht (setara Rp8,4 miliar) untuk skuad timnas Thailand yang menjuarai Piala AFF 2020.
Penggagas The Jakmania sekaligus manajer wanita pertama Persija, Diza Rasyid Ali (kiri), berfoto bersama Rian Ekky Pradipta, vokalis D'Masiv. Instagram Rian Ekky Pradipta
Diza Rasyid Ali merupakan perempuan pertama yang menduduki posisi manajer di klub sepak bola Indonesia.
Persija Jakarta menjadi tim yang dimanajeri Diza Rasyid Ali pada 1997. Ia sudah berada di tim Macan Kemayoran sejak 1995.
Diza juga merupakan penggagas terbentuknya The Jakmania, kelompok suporter Persija yang saat ini menjadi salah satu pendukung dengan basis terbesar di Indonesia.
Kecintaan Diza dengan dunia sepak bola juga diwujudkan dengan membentuk Makassar Football School (MFS) 2000 yang kelak melahirkan pemain-pemain berbakat seperti Syamsul Chaeruddin, Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur, Rasyid Bakri, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu saja, Diza juga tercatat menjadi pengurus PSSI periode 2002-2006. Sembari menjadi pengurus PSSI, Diza juga bertindak sebagai manajer PSM Makassar pada 2004-2005.
Pada 2006-2007 Diza menjadi pengurus Pengda (Asprov) PSSI Sulawesi Selatan sebagai Wakil Ketua Bidang Pembinaan.
Diza juga sempat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 meski akhirnya tak lolos dalam seleksi akhir.
Selain di sepak bola, Diza juga aktif di dunia politik. Ia mengikuti kontestasi Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 bersama Partai Golkar.
3. Dr. Hasmizah Othman/Dr. Vida
Hasmizah Othman atau Dr. Vida, pebisnis asal Malaysia yang sempat menjadi sponsor Kelantan FA. Instagram Datuk Seri Vida
Perempuan bernama lengkap Dr. Hasmizah Othman ini dikenal sebagai janda yang punya kekayaan melimpah.
Nama Dr. Vida juga dikenal luas setelah merilis video klip dari single yang berjudul I Am Me. Video klip tersebut mendapat sorotan karena dalam salah satu adegan Dr. Vida bernyanyi di bathtub yang dipenuhi dengan uang.
Dr. Vida merupakan pebisnis wanita yang memiliki usaha di bidang kecantikan bernama Vida Beauty Sdn Bhd.
Kiprah Dr. Vida di dunia sepak bola dimulai pada 2015. Melalui perusahaannya, Dr. Vida menjadi sponsor Kelantan FA dengan kontrak mencapai 16 juta ringgit (Rp55 miliar).
Banyak gebrakan yang dibuat selama Dr. Vida menjadi sponsor Kelanta FA, yang paling mencolok adalah mengubah warna Stadion Muhammad IV menjadi pink.
Warna jersey tim kebanggaan masyarakat Kelantan itu juga berubah warna menjadi merah muda.
Dr. Vida juga melakukan beberapa pembenahan di markas tim beralias The Red Warriors itu. Termasuk merenovasi toilet yang oleh Dr. Vida sempat disebut "bau".
Mes pemain yang dulunya bernama Wisma Norma Nawi pun diubah menjadi Wisma Vida. Mes tersebut dilengkapi dengan jacuzzi, sauna, dan kolam renang es untuk para pemain.
Kebersamaan Dr. Vida dengan Kelantan FA pun tak berlangsung lama. Pada 2017 ia tak lagi menjadi sponsor tim tersebut.
Pada 2021 Dr. Vida kembali dikaitkan dengan dunia sepak bola. Pebisnis wanita tersebut menjadi salah satu kandidat pemilik baru untuk klub Perak FC.
Namun begitu, hingga saat ini belum ada kesepakatan yang terjalin antara kedua belah pihak.
Spesial Hari Perempuan Lainnya: