Stats Perform
·11 Februari 2020
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·11 Februari 2020
Perempat-final Copa del Rey yang digelar tengah pekan lalu menghadirkan hasil unik karena dua tim favorit, Real Madrid dan Barcelona, harus tersingkir. Madrid dibekap Real Sociedad 4-3, sementara juara bertahan Barca keok 1-0 di tangan Athletic Bilbao. Kejutan tidak berhenti di situ, lantaran dua tim lain yang lolos ke semi-final juga tak terduga: Granada dan Mirandes.
Granada, yang di atas kertas lebih lemah ketimbang Valencia, sukses menang 2-1. Sedangkan Mirandes, tim dari divisi dua, melanjutkan reputasinya sebagai pembunuh raksasa. Setelah babak sebelumnya sukses menyingkirkan Celta Vigo dan Sevilla, kini giliran Villarreal yang dihajar 4-2. Semi-final akan digelar dua leg, di mana Sociedad berjumpa Mirandes, sementara Granada bentrok kontra Athletic.
Sehari setelah pemuncak klasemen Juventus takluk 2-1 dari Hellas Verona, Inter Milan berkesempatan naik menjadi Capolista jika sukses mengalahkan rival sekotanya, AC Milan, dalam laga derbi. Namun, Inter mengawali laga secara buruk di mana mereka tertinggal dua gol lebih dulu dari Zlatan Ibrahimovic dkk.
Hebatnya, Antonio Conte dan pasukannya mampu menunjukkan determinasi tangguh di babak kedua. Tidak tanggung-tanggung, Nerazzurri mampu membalasnya dengan empat gol dan berbalik menang menjadi 4-2. Sebuah Derby della Madonnina yang tak terlupakan bagi Inter.
Puncak klasemen pun mereka gapai dan persaingan Scudetto dengan Juventus terus berlanjut.
Rumor buruk berembus kencang di Barcelona dalam sepekan terakhir. Selain karena eliminasi di Copa del Rey, masalah ini juga dipicu oleh perang kata-kata antara Lionel Messi dan direktur Barcelona yang juga eks rekan setimnya, Eric Abidal.
Abidal awalnya menyebut bahwa sejumlah pemain di skuad Barca tidak bermain total saat Ernesto Valverde masih bertugas sebagai pelatih. Messi rupanya tidak suka dengan komentar Abidal. Ia bereaksi dengan mengunggah Stories di Instagram untuk menyindir keras Abidal.
Di saat Barca membutuhkan performa terbaiknya untuk memperbaiki musim mereka, Messi justru terlibat dalam pusaran konflik internal yang tak perlu ini. Ia juga dikaitkan dengan pintu keluar Camp Nou, dengan Manchester City arahan Pep Guardiola dikabarkan berminat.
Liverpool melaju babak perdelapan-final Piala FA setelah susah payah mengalahkan tim kasta ketiga Shrewsbury Town 1-0 dalam laga replay di Anfield. Namun, yang menjadi sorotan adalah ketidakhadiran manajer Jurgen Klopp dan seluruh pemain senior Liverpool di laga ini.
Klopp mendelegasikan laga ini kepada manajer Liverpool U-23 Neil Critchley yang didominasi wajah muda. Bahkan, Liverpool tercatat menurunkan Starting XI termuda sepanjang sejarah klub dengan usia rata-rata 19 tahun 102 hari. Meski bermain dengan remaja, Liverpool tetap mampu memperlihatkan permainan atraktif, dominan, hingga menuai pujian.
Musim baru 2020 segera bergulir, sejumlah tim-tim Liga 1 terus menggeliat untuk mempersolid skuad mereka. Persija Jakarta, misalnya, sukses memboyong Osvaldo Haay. Sementara Persib telah memenuhi kuota pemain asing mereka seiring kedatangan Wander Luiz dan Geoffrey Castillion
Namun transfer nasional yang fenomenal justru terjadi di luar negeri dengan disepakatinya kontrak jangka panjang Witan Sulaeman dengani klub kasta teratas Liga Serbia, FK Radnik Surdulica. Ia dikontrak tim Serbia itu hingga 2023.
Simak juga: Mendalami Keputusan Witan Sulaeman Berkarier Di Serbia