Stats Perform
·8 Maret 2019
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·8 Maret 2019
Bek Arsenal Sokratis Papastathopoulos yakin dirinya tidak akan diusir dari lapangan ketika The Gunners menelan kekalahan 3-1 di tangan Rennes di leg pertama babak 16 besar Liga Europa, Jumat (8/3) dini hari WIB, jika teknologi video assistant referee (VAR) digunakan.
Sokratis harus mendapat kartu kuning kedua alias kartu merah pada menit ke-41. Padahal, Arsenal dalam kondisi unggul sejak Alex Iwobi mencetak gol pada menit keempat.
Satu menit berselang, Benjamin Bourigeaud kemudian menyamakan skor untuk Rennes. Di babak kedua, Arsenal harus tertinggal akibat gol bunuh diri Nacho Monreal dan sundulan Ismaila Sarr.
Sokratis mendukung rekan-rekannya untuk bisa meraih kemenangan di leg kedua, dengan skor minimal 2-0, ketika ia harus menjalani sanksi.
Sebagai informasi, VAR baru akan digunakan di final Liga Europa.
"Tentu saja, kami kecewa karena di babak pertama kami mulai bermain bagus, kami menguasai pertandingan, tapi setelah keputusan wasit mengubah pertandingan," ujar Sokratis kepada wartawan.
"Sulit bermain dengan sepuluh pemain. Saya pikir wasit memberi dua kartu kuning yang mudah. Keduanya terlalu mudah."
"Yang pertama, saya menyentuhnya dan yang kedua terlalu mudah, Anda tahu? Pada akhirnya 3-1. Kami perlu mencetak dua gol di kandang dan saya pikir kami bisa melakukannya."
"Ia [wasit Ivan Kruzliak] harus menjelaskan kepada kami. Untuk ini, kadang lebih baik mereka menggunakan VAR dan itu membantu wasit sedikit lebih banyak. Keputusannya sangat buruk. Keduanya bukan kartu kuning."
"Tentu, dengan VAR di sana, ya, [saya tidak akan diusir dari lapangan]. Saya tidak mengkritik wasit, tapi mungkin jika ada VAR, itu bisa membantu. Ia bisa membuat kesalahan, seperti kami juga."