Sembilan Pertanyaan Besar di Premier League 2024/2025 | OneFootball

Sembilan Pertanyaan Besar di Premier League 2024/2025 | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·18 Agustus 2024

Sembilan Pertanyaan Besar di Premier League 2024/2025

Gambar artikel:Sembilan Pertanyaan Besar di Premier League 2024/2025

Bola.net - Premier League 2024/2025 akhirnya sudah tiba dan ada sembilan pertanyaan besar yang mengiringi berjalannya kompetisi tersebut.

Kompetisi Liga Inggris merupakan kompetisi yang sangat menarik. Musim yang baru ini pun menjanjikan pertarungan yang sengit dari awal sampai akhir.


Video OneFootball


Manchester City akan berusaha untuk meneruskan dominasinya. Sementara Liverpool dan Arsenal akan berusaha untuk menjegal tim asuhan Josep Guardiola tersebut.

Sementara itu Manchester United dan Chelsea akan berusaha bangkit untuk bisa menembus zona empat besar lagi. Mereka bakal bersaing dengan tim lain seperti Tottenham dan Aston Villa.

Berikut sembilan pertanyaan besar yang mengiringi jalannya kompetisi tersebut.

1 dari 10 halaman

Bisakah Arsenal Akhirnya Jadi Juara?

Gambar artikel:Sembilan Pertanyaan Besar di Premier League 2024/2025

Skuad Arsenal merayakan gol Bukayo Saka ke gawang Wolverhampton, Sabtu (17/8/2024) (c) AP Photo/Frank Augstein

Dalam beberapa musim terakhir, performa Arsenal menunjukkan grafik positif di bawah asuhan Mikel Arteta. Alhasil mereka mulai bisa bersaing untuk meraih gelar juara Premier League.

Namun dalam dua musim terakhir, Arsenal selalu kalah dari Manchester City. Pada musim 2022/2023 mereka tertinggal lima poin dari The Citizen.

Pada musim 2023/2024 kemarin, mereka tertinggal cuma dua poin saja dari City. Musim 2024/2025 ini tentu saja The Gunners diharap bisa mengalahkan The Citizen.

Arsenal sudah memperkuat timnya dengan memboyong Riccardo Calafiori. Sementara itu City hanya merekrut Savinho tapi mereke kehilangan Julian Alvarez.

2 dari 10 halaman

Seberapa Cepat Arne Slot Bisa Implementasikan Gaya Mainnya di Liverpool?

Gambar artikel:Sembilan Pertanyaan Besar di Premier League 2024/2025

Arne Slot pada laga Ipswich Town vs Liverpool di Premier League 2024/2025 (c) AP Photo/Alastair Grant

Musim ini jadi musim yang bakal berbeda bagi Liverpool. Pasalnya mereka tak lagi dilatih Jurgen Klopp.

Kini mereka dilatih oleh arsitek asal Belanda, Arne Slot. Gaya main Slot dengan Klopp sebenarnya tak jauh berbeda karena keduanya sama-sama mengutamakan penguasaan bola untuk mencari kemenangan.

Keduanya juga menerapkan permainan yang agresif. Selain itu mereka juga memakai taktik high-pressing. Tapi Slot bermain dengan lebih kalem dan mengandalkan penempatan posisi dan struktur tim yang lebih presisi.

Dengan demikian permainan jadi lebih berimbang. Sejauh ini performa Liverpool sudah terlihat menjanjikan di masa pramusim, tapi bisakah mereka menunjukkan penampilan serupa di kompetisi resmi?

3 dari 10 halaman

Perbaikan Lini Pertahanan Bisa Bangkitkan MU?

Gambar artikel:Sembilan Pertanyaan Besar di Premier League 2024/2025

Matthijs De Ligt di laga debutnya bersama Manchester United (c) AP Photo/Dave Thompson

Manchester United morat-marit pada musim 2023/2024 lalu. Mereka cuma finis di peringkat delapan klasemen Premier League.

Musim ini, MU berusaha membenahi skuadnya. Mereka tampaknya menitikberatkan perbaikan di lini belakangnya.

Erik Ten Hag mendatangkan Leny Yoro, Matthijs de Ligt, dan Noussair Mazraoui. Ketiga pemain ini hampir pasti akan jadi penghuni utama lini belakang United jika fit.

Para pemain ini bisa jadi pembeda. Sebab mereka bisa memainkan garis pertahanan yang lebih tinggi dan MU tak akan punya lubang di lini tengahnya, sehingga mereka bisa mendominasi pertandingan.

4 dari 10 halaman

Chelsea Bisa Membaik di Era Maresca?

Gambar artikel:Sembilan Pertanyaan Besar di Premier League 2024/2025

Pelatih Chelsea, Enzo Maresca (c) Instagram/chelseafc

Chelsea dalam kondisi tak stabil dalam beberapa musim terakhir. Oleh karena itulah mereka terus gonta-ganti pelatih.

Mulai dari Thomas Tuchel, Graham Potter, hingga Mauricio Pochettino. Kini Chelsea berharap performa mereka bisa lebih baik di era Enzo Maresca, yang sebelumnya tampil melawan bersama Leicester City.

Dalam dua musim terakhir, Chelsea terpuruk dan tak bisa masuk empat besar liga. Namun di masa pramusim, performa The Blues mengkhawatirkan.

Garis pertahanan tinggi mereka kerap diekspos lawan. Sementara itu para bek yang diminta membantu membangun serangan dari belakang tak jarang melakukan error yang berbuah gol.

Hal tersebut memang bisa dikatakan normal apalagi, Maresca baru sebentar menangani Chelsea. Namun bisakah ia membenahi semua masalah itu dan membuat The Blues tampil lebih baik dan bersaing masuk zona empat besar?

5 dari 10 halaman

Bisakah Tottenham Masuk Empat Besar?

Gambar artikel:Sembilan Pertanyaan Besar di Premier League 2024/2025

Premier League 2023/2024: Pemain Tottenham, Son Heung-Min (c) AP Photo/Jon Super

Pada musim 2023/2024 lalu, Tottenham menunjuk Ange Postecoglu sebagai manajer barunya. Ia pun jadi manajer Australia pertama di Premier League.

Awalnya performa Tottenham begitu menjanjikan. Mereka menang dalapan kali dari 10 laga perdana. Dua sisanya imbang.

Namun setelah itu performa Spurs ambyar. Mereka tak lagi bisa bersaing jadi juara karena akhirnya cuma finis di peringkat lima.

Spurs kini coba berbenah, dan salah satunya dengan mendatangkan Dominic Solanke, sebagai pengganti Harry Kane. Jadi kini menarik ditunggu apakah Spurs bisa tampil apik di awal musim dan bisa mempertahankan performanya di sisa musim.

6 dari 10 halaman

Bisakah Newcastle Bersaing Jadi Juara Dengan Jadwal yang Tidak Padat?

Gambar artikel:Sembilan Pertanyaan Besar di Premier League 2024/2025

Pemain Newcastle United memakai jersey ketiga musim 2024/2025 (c) Ofisial Newcastle United

Newcastle sempat digadang-gadang akan bisa jadi tim yang merusak tatanan empat besar Premier League. Sebab mereka punya pemilik baru yang kaya raya.

Tapi Newcastle malah nyungsep. Pada 2022/2023 lalu mereka bisa finis di posisi empat dengan raihan 71 poin. Tapi di musim 2023/2024 lalu mereka finis di posisi tujuh dengan koleksi 60 poin.

Penyebabnya adalah mereka belum terbiasa bermain dengan jadwal yang padat plus banyaknya pemain yang cedera sehingga Eddie Howe seringnya harus memainkan pemain lapis keduanya.

Musim ini mereka tak lagi bermain di Eropa jadi jadwal mereka tak akan sepadat musim lalu. Jika mereka bisa mengatasi masalah badai cedera seperti musim lalu, ada kans The Magpies akan bisa bersaing lagi masuk empat besar.

7 dari 10 halaman

Akankah Jumlah Gol Menurun?

Gambar artikel:Sembilan Pertanyaan Besar di Premier League 2024/2025

Pemain Manchester City Erling Haaland dan Kevin de Bruyne mengangkat trofi Premier League 2023/2024. (c) AP Photo/Dave Thompson

Musim lalu, tercipta 1.246 gol di pentas Premier League. Jumlah itu memecahkan rekor yang tercipta pada musim 1992/93 silam, saat jumlah tim peserta mencapai 22 tim. Artinya ada lebih banyak laga ketimbang format baru yang berisikan 20 tim sejak tahun 1995/96.

Rekor itu bisa terpecahkan karena dua faktor. Yang pertama adanya tambahan waktu yang lama di tiap babak plus adanya taktik bermain yang lebih direct.

Para pelatih seperti Jurgen Klopp, Roberto De Zerbi, Oliver Glasner, Andoni Iraola, hingga Mauricio Pochettino adalah tipe pelatih yang bermain direct dan ofensif. Namun kini beberapa nama sudah cabut dari Premier League.

Masuklah pelatih seperti Arne Slot, Enzo Maresca, dan Fabian Hurzeler plus Julen Lopetegui. Mereka adalah pelatih yang tipenya mirip bos Manchester City, Josep Guardiola.

8 dari 10 halaman

Bagaimana Performa Tim-tim Papan Tengah Usai Kehilangan Pemain Bintangnya?

Gambar artikel:Sembilan Pertanyaan Besar di Premier League 2024/2025

Skuat Bournemouth merayakan gol Justin Kluivert ke gawang Manchester United, Sabtu (13/4/2024) (c) AP Photo/Kristy Wigglesworth

Tim-tim yang ada di papan tengah, lebih spesifiknya dari posisi 10 sampai 14, kecuali Brighton, tampil beda pada musim 2024/2025 ini. Mereka sudah ditinggal pemain bintangnya.

Wolverhampton ditinggal Pedro Neto yang cabut ke Chelsea. Meski terhalang cedera dan hanya tampiil sebagai starter sebanyak 18 kali saja pada musim lalu, tapi Neto masih bisa memberikan kontribusi 11 G/A.

Crystal Palace harus melepas Michael Olise ke Bayern Munchen. Musim lalu ia juga sempat didera cedera dan cuma bisa main 19 kali tapi masih bisa menyumbang 10 gol dan enam assist.

Kemudian, Bournemouth kehilangan Dominic Solanke yang dipinang oleh Tottenham. Solanke mengemas 19 gol dari 38 laga plus tiga assist.

Sementara itu Fulham memang sudah mendatangkan Emile Smith Rowe. Namun mereka kehilangan Joao Palhinha dan hal tersebut sepertinya akan menimbulkan lubang besar di lini tengah.

9 dari 10 halaman

Bisakah Magis McKenna Berlanjut?

Gambar artikel:Sembilan Pertanyaan Besar di Premier League 2024/2025

Parade perayaan Ipswich Town promosi ke Premier League 2024/2025 (c) Instagram/ipswichtown

Ipswich Town tampil sangat apik dalam dua musim terakhir. Dalam dua musim beruntun mereka bisa promosi dua kali dan akhirnya bermain di Premier League pada musim 2024/2025 ini.

Hal tersebut tak lepas dari magis sang manajer, Kieran McKenna. Namun pada musim panas 2024 ini, skuadnya tak banyak berubah.

Ia masih banyak mengandalkan para pemain yang membawa Ipswich mentas dari League One. Hal ini bisa berarti dua hal.

Ipswich bisa saja ditampar realita mengingat level Premier League yang tak main-main. Atau, mereka bisa menggunakan semangat dan pengalaman dari dua musim sebelumnya untuk membuat kejutan.

Lihat jejak penerbit