Bolasport.com
·9 Agustus 2022
SEJARAH PIALA DUNIA - Timnas Kroasia, Sang Kuda Hitam yang Sihir Dunia Sepak Bola dengan Tampil di Final Piala Dunia 2018

In partnership with
Yahoo sportsBolasport.com
·9 Agustus 2022
BOLASPORT.COM - Timnas Kroasia menjadi kuda hitam di Piala Dunia 2018 dan mampu melaju ke babak final mengalahkan tim-tim kuat dari negara lain.
Piala Dunia 2018 telah menobatkan timnas Prancis sebagai kampiun untuk kali kedua setelah mengalahkan timnas Kroasia dengan skor 4-2.
Tampil di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, Minggu (15/7/2018), timnas Prancis asuhan Didier Deschams diunggulkan menang atas timnas Kroasia yang dikomandoi oleh Zlatko Dalic.
Hasilnya, Les Blues berhasil keluar sebagai jawara setelah mengalahkan Vatreni dengan skor akhir 4-2.
Namun, perjalanan Kroasia menjadi sorotan tersendiri sebab kiprahnya menjadi underdog alias tim kuda hitam yang tak diunggulkan.
Final tersebut adalah kali pertama bagi Kroasia mentas di partai puncak sepanjang keikutsertaannya di Piala Dunia.
Memulai langkah awal di babak kualifikasi zona Eropa, Kroasia sejatinya tampil buruk meski diunggulkan.
Pada babak kualifikasi, Kroasia tergabung dalam Grup I bersama dengan Islandia, Ukraina, Turki, Finlandia, dan Kosovo.
Namun, Kroasia cukup terseok-seok meski menempati urutan kedua di klasemen akhir kualifikasi zona Eropa.
Kroasia mampu mengalahkan Ukraina dalam laga hidup-mati yang menentukan kelolosan mereka ke Piala Dunia 2018.
Sebelum laga lawan Ukraina, Federasi Sepak bola Kroasia melakukan pemecatan terhadap Ante Cacic dan menggantikannya dengan pelatih saat ini, Zlatko Dalic.
Zlatko Dalic datang sebagai pelatih Kroasia U21 yang sudah menukangi tim selama lima tahun.
Hasilnya instan, Kroasia berhasil mengalahkan Ukraina 2-0 dan melaju ke babak play-off di mana mereka mengalahkan Yunani dengan agregat 4-1 dan melaju ke putaran final di Rusia.
Digawangi oleh nama besar seperti Luka Modric dan Ivan Rakitic, Kroasia mampu tampil memukau selama babak grup dan menyingkirkan lawan-lawan kuat di fase gugur.
Tergabung dalam Grup D bersama Argentina, Nigeria, dan Islandia, Kroasia menyapu bersih semua dengan kemenangan.
Catatan produktivitasnya juga apik dengan mampu mencetak 7 gol dan hanya kebobolan satu kali.
Satu gol tersebut berasal dari Islandia, bahkan Kroasia mampu menghajar Lionel Messi dan Argentina dengan skor telak 3-0.
Di fase gugur, Luka Modric dkk. bersusah payah untuk melaju ke final.
Babak 16 besar dilalui dengan adu penalti melawan Denmark, begitu pun dengan perempat final melawan tuan tumah Rusia.
Semifinal, Kroasia sudah ditunggu favorit juara, Inggris. Di luar dugaan, mereka mampu mengalahkan The Three Lions dengan skor 2-1.
Prancis memang menjadi juaranya, tetapi perjalanan Kroasia patut diapresiasi.
Sebagai tim kuda hitam, Kroasia sudah sangat mengejutkan bisa tampil di final.
Kendati gagal mengalahkan superioritas Prancis yang diisi nama-nama sohor seperti Paul Pogba dan Kylian Mbappe, Kroasia patut berbangga.
Sang kapten, Luka Modric, menerima Golden Ball atau pemain terbaik sepanjang turnamen Piala Dunia 2018.
Hebatnya lagi, berkat perannya mengantarkan Kroasia melaju ke final Piala Dunia 2018 (juga rengkuh Liga Champions 2017-2018 bersama Real Madrid), Modric terpilih sebagai peraih gelar prestisius Ballon d'Or 2018.
Prestasi Modric tersebut mengakhiri duel persaingan yan didominasi oleh Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi selama satu dekade sebagai pemain terbaik di dunia.
Kini, Kroasia siap menyongsong gelaran Piala Dunia 2022 Qatar dengan optimisme tinggi. Luka Modric cs masuk Grup F bersama Belgia, Kanada, dan Moroko.