Rahmad Darmawan Ogah Bandingkan David Da Silva Dengan Fernando Rodriguez | OneFootball

Rahmad Darmawan Ogah Bandingkan David Da Silva Dengan Fernando Rodriguez | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·23 September 2018

Rahmad Darmawan Ogah Bandingkan David Da Silva Dengan Fernando Rodriguez

Gambar artikel:Rahmad Darmawan Ogah Bandingkan David Da Silva Dengan Fernando Rodriguez

Pelatih Mitra Kukar Rahmad Darmawan enggan membandingkan performa Fernando Rodriguez dengan striker Persebaya Surabaya David Da Silva yang untuk sementara menjadi pencetak gol terbanyak Liga 1 musim ini.

Da Silva mencetak hat-trick kala membantu Persebaya menaklukkan Mitra Kukar 4-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (23/9) malam WIB. Sedangkan Rodriguez gagal menyumbangkan gol bagi Mitra Kukar. Torehan itu membuat Da Silva kini menjadi topskor sementara dengan 16 gol, unggul satu dari Rodriguez.


Video OneFootball


“Saya rasa David da Silva menunjukkan kualitasnya sangat baik. Tapi Fernando tidak bisa dibandingkan, karena keduanya punya kelebihan dan bermain di klub yang berbeda. Memang hari ini [tadi malam] David da Silva bermain sangat efektif, tapi Fernando juga bermain tidak jelek,” ujar RD, sapaan Rahmad.

RD menambahkan, kekalahan dari Persebaya yang bermain dengan sepuluh orang patut disesalkan. Menurut RD, pemain kehilangan konsentrasi, dan lengah mengantisipasi lini kedua Persebaya.

“Kami tidak bermain jelek, mengimbangi permainan Persebaya. Namun memang ada satu hal yang membedakan, kami kurang fokus saat pergerakan tanpa bola beberapa pemain, terutama pada saat second ball, baik itu dari sepak pojok, maupun dari tendangan bebas,” ungkapnya.

“Semuanya melihat ke bola tanpa melihat ada pergerakan dari lawan yang tanpa bola. Tetapi mereka berusaha memperbaikinya di babak kedua, dan secara keseluruhan ada perkembangan.”

RD mengakui timnya sempat mempunyai asa mengejar ketertinggalan 3-0 usai Persebaya bermain dengan sepuluh orang. Bahkan Hendra Bayauw mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 3-1.

“Ketika bermain dengan sepuluh pemain, Persebaya mengubah formasi menjadi 4-4-1, meletakkan satu pemain di depan. Kami juga berusaha mengubah formasi dengan mengganti satu flank,” jelasnya.

“Kemudian kami menempatkan Septian David agar bermain lebih ke tengah mendampingi Fernando, dan mendorong Guthrie ke depan dengan tujuan mempertajam serangan. Tapi memang Persebaya bermain cukup efektif dalam bertahan, apalagi saat bermain dengan sepuluh pemain.” (gk-62)