Stats Perform
·26 Januari 2020
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·26 Januari 2020
Radja Nainggolan merasa tidak pernah diperlakukan sebagai pemain bintang di Inter Milan dan meyakini Cagliari pantas mendapat hasil lebih baik dari sekadar skor imbang 1-1 di Giuseppe Meazza.
Gelandang Belgia berdarah Indonesia itu merupakan pemain yang dipinjam dari Inter untuk musim 2019/20 ini, namun mencetak gol penyama kedudukan bagi Cagliari dalam lanjutan Serie A, Minggu (26/1) malam WIB.
"Saya pikir kami bermain bagus sejak awal, datang ke sini dengan karakter dan melakukan sirkulasi bola. Mungkin beberapa insiden merugikan kami, tapi tidak bagi Inter, inilah sepakbola, dan beberapa insiden perlu ditinjau ulang," kata Nainggolan kepada DAZN.
"Bukan hanya gol [Lautaro Martinez] yang diwarnai dengan dorongan [kepada bek Cagliari], tapi juga seharusnya ada kartu merah. Kami tidak ingin melihat ada kaki yang patah sebelum kartu merah dikeluarkan."
Selepas mencetak gol, Nainggolan menolak untuk melakukan selebrasi karena masih menaruh hormat besar kepada fans Inter, meski menyebut bekas klubnya tidak memandang dirinya sebagai pemain spesial.
"Saya sangat menghormati para fans Inter dan mantan rekan-rekan setim, tapi saya merasa saya diperlakukan seperti pemain medioker ketika saya berada di sana," lanjut pemain 31 tahun itu.
"Saya mengharapkan yang terbaik bagi mereka di masa depan. Di satu sisi saya senang, di sisi lain tidak. Siapa yang tahu masa depan saya? Tentu saja tidak ada! Saya berkonsentrasi pada laga demi laga, berjuang dengan rekan-rekan untuk sesuatu yang penting."