Punya 4 Senjata Ampuh, Perburuan Gelar Liga Italia untuk AC Milan Belum Berakhir | OneFootball

Punya 4 Senjata Ampuh, Perburuan Gelar Liga Italia untuk AC Milan Belum Berakhir | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolasport.com

Bolasport.com

·9 November 2022

Punya 4 Senjata Ampuh, Perburuan Gelar Liga Italia untuk AC Milan Belum Berakhir

Gambar artikel:Punya 4 Senjata Ampuh, Perburuan Gelar Liga Italia untuk AC Milan Belum Berakhir

BOLASPORT.COM - Ada 4 senjata ampuh yang membuat AC Milan bisa mempertahankan scudetto.

Peluang AC Milan untuk mempertahankan scudetto cukup berat.


Video OneFootball


Pasalnya, usai mendapatkan hasil imbang saat bersua Cremonese di pekan ke-14 Liga Italia 2022-2023, Selasa (8/11/2022) waktu setempat atau Rabu (9/11/2022) dini hari WIB, jarak poin dengan Napoli semakin melebar.

Menurut situs resmi Liga Italia yang dilansir Bolasport.com, AC Milan saat ini masih berada di posisi kedua dengan 30 poin dan terpaut 8 angka dari Napoli di puncak klasemen.

Hal tersebut membuat peluang AC Milan untuk mempertahankan scudetto cukup berat.

Kendati demikian, meski berat, perburuan AC Milan untuk meraih gelar juara Liga Italia 2022-2023 belum berakhir.

Dalam laporan Sempre Milan yang dinukil BolaSport.com, ada 4 senjata ampuh yang membuat tim asuhan Stefano Pioli bisa meraih titel kampiun Liga Italia 2022-2023.

Pertama, AC Milan punya prinsip yang jelas dalam gaya bermain.

Soal formasi, Stefano Pioli punya formasi baku 4-2-3-1 dan susunan tersebut berjalan sempurna untuk AC Milan.

Kemudian dalam hal permainan, mereka nyaris selalu bermain dengan idenititas yang sama, mulai dari memanfaatkan lebar lapangan hingga keinginan untuk terus menyerang.

Kedua, pertahanan yang solid dan andal.

Kendati hanya menorehkan 7 clean sheet sampai sejauh ini, AC Milan tetap harus berbangga hati karena beberapa pemain yang selama ini cuma jadi ban serep mampu tampil apik ketika tampil menjadi starter.

Ciprian Tatarusanu, yang selama ini jadi deputi Mike Maignan, mampu tampil bagus ketika menjadi starter.

Buktinya, dalam laga melawan AC Monza pada pekan ke-11 Liga Italia, selain melakukan penyelamatan penting, kiper asal Rumania itu juga mencetak 1 assist untuk gol Brahim Diaz pada menit ke-16.

Selanjutnya, di posisi bek tengah, Matteo Gabbia berhasil tampil gemilang ketika jadi starter, terutama ketika melawan Dinamo Zagreb di matchday ke-5 Liga Champions.

Ketiga, kualitas yang merata di setiap departemen.

AC Milan memiliki dua pemain yang dapat membuat perbedaan setiap kali mereka menguasai bola, Theo Hernandez dan Rafael Leao.

Selain mereka berdua, Ismael Bennacer dan Divock Origi juga bisa menjadi pembeda.

Sementara itu, Brahim Diaz punya kemampuan yang aduhai dalam melakukan tusukan.

Keempat, trio penyerang yang sulit ditebak.

AC Milan punya komposisi trio penyerang yang cukup aneh.

Pasalnya, formasi tim kerap berubah dari satu pertandingan ke pertandingan lain.

Contohnya, dalam laga melawan AC Monza, Stefano Pioli menempatkan Ante Rebic, Brahim Diaz, dan Junior Messias.

Kemudian dalam pertandingan menghadapi Dinamo Zagreb, Pioli menempatkan Rebic, Charles De Ketelaere, dan Rafael Leao.

Lihat jejak penerbit