PSSI-nya Oman Kecam 'Serangan' Netizen Indonesia ke Ahmed Al-Kaf: Sebut Sang Wasit Punya Integritas Tinggi | OneFootball

PSSI-nya Oman Kecam 'Serangan' Netizen Indonesia ke Ahmed Al-Kaf: Sebut Sang Wasit Punya Integritas Tinggi | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·14 Oktober 2024

PSSI-nya Oman Kecam 'Serangan' Netizen Indonesia ke Ahmed Al-Kaf: Sebut Sang Wasit Punya Integritas Tinggi

Gambar artikel:PSSI-nya Oman Kecam 'Serangan' Netizen Indonesia ke Ahmed Al-Kaf: Sebut Sang Wasit Punya Integritas Tinggi

Bola.net - Federasi Sepak Bola Oman akhirnya bereaksi terkait 'serangan' netizen Indonesia ke wasit mereka, Ahmed Al-Kaf. Mereka mengutuk serangan-serangan yang dianggap tidak masuk akal itu.

Seperti yang sudah diketahui, Ahmed Al-Kaf baru-baru ini bertugas untuk memimpin pertandingan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Ia memimpin laga antara Timnas Bahrain vs Timnas Indonesia di pekan lalu.


Video OneFootball


Namun di laga ini, Ahmed Al-Kaf membuat beberapa keputusan yang dianggap merugikan Timnas Indonesia. Para netizen Indonesia tidak terima dengan kepemimpinan sang wasit dan beramai-ramai meninggalkan komentar protes di akun media sosialnya hingga dari pantauan Bola.net akun media sosial Ahmed AL-Kaf menghilang dari peredaran.

'Serangan-serangan' tersebut mulai membuat Federasi Sepak Bola Oman gerah. Mereka baru-baru ini mengeluarkan pernyataan resmi terkait situasi yang beredar itu.

Pernyataan Resmi

Melalui pernyataan resmi mereka, federasi sepak bola Oman mengutuk serangan-serangan yang dibuat oleh netizen Indonesia terhadap Ahmed Al-Kaf.

"Federasi sepak bola Oman mengutuk dengan keras serangan-serangan tidak beralasan dan juga ancaman dan juga intimidasi terhadap wasit internasional kami, Ahmed Al-Kaf serta para asistennya setelah pertandingan antara Timnas Bahrain menghadapi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia," tulis federasi sepak bola Oman.

"Federasi sepak bola Oman menolak dengan keras kelakuan tidak terpuji dari para fans Indonesia dan pihak-pihak yang terlibat atas tindakan tidak terpuji tersebut."

Lihat jejak penerbit