Bolatimes.com
·8 Desember 2022
In partnership with
Yahoo sportsBolatimes.com
·8 Desember 2022
Bolatimes.com - Mengenal lebih jauh sosok Ilias Alhaft, pemain berkebangsaan Belanda yang ternyata memiliki darah Maroko dan Indonesia di tubuhnya.
Keberhasilan Maroko membuat kejutan di Piala Dunia 2022 ini membuat banyak pihak yang berkaitan dengan negara tersebut bangga. Salah satunya adalah winger Almere City, yakni Ilias Alhaft.
Pemain berusia 25 tahun itu mengungkapkan kebanggaannya akan sepak terjang tanah leluhurnya itu, meski dirinya lahir dan berkebangsaan Belanda.
“Babak pertama mereka (Maroko) sangat bagus. Babak ke-2 mereka bertarung seperti singa! Tapi menurut saya mereka benar-benar layak untuk lolos berdasarkan semua permainan yang mereka mainkan,” ujar Alhaft dilansir dari Instagram @footballtalentnesia.
Masuknya pernyataan Alhaft di akun yang mengabarkan para pemain keturunan ini sempat mengejutkan publik Tanah Air.
Usut punya usut, Alhaft sendiri ternyata tak hanya pemain berdarah Maroko saja, melainkan juga punya darah Indonesia di tubuhnya.
Lebih lanjut, akun @footballtalentnesia itu mengungkapkan bahwa Alhaft berharap Indonesia bisa mengikuti jejak Maroko yang sukses di Piala Dunia 2022 ini berkat pemain keturunan.
Sebagaimana diketahui, Maroko datang ke Piala Dunia 2022 dengan 16 pemain keturunan atau pemain yang lahir di negeri orang.
Hal ini pun hampir serupa dengan Indonesia yang tengah menggalakkan program merekrut pemain keturunan untuk membela tim nasionalnya.
Karena program yang sama ini, Alhaft yang punya darah Maroko dan Indonesia berharap agar skuad Garuda bisa sukses seperti tim berjuluk Singa Atlas itu di Piala Dunia 2022.
Lantas, siapakah sosok Ilias Alhaft tersebut? Berikut profilnya.
Lahir di Belanda, Berdarah Maroko-Indonesia
Ilias Alhaft merupakan pemain andalan Almere City yang lahir di Rotterdam, Belanda, pada 23 Februari 1997 atau 25 tahun silam.
Dirangkum dari berbagai sumber, Alhaft merupakan pemain keturunan Maroko yang berasal dari kedua orang tuanya.
Jika ditelisik lebih jauh, ternyata orang tua Alhaft ini memiliki darah Indonesia. Sehingga, secara tak langsung dirinya memiliki darah Nusantara.
Karena lahir di Belanda, Alhaft pun tumbuh dan berkembang di negeri Kincir Angin itu. Ia juga mengawali kiprahnya di tanah kelahirannya tersebut.
Klub pertama Alhaft sendiri adalah tim lokal bernama RVVH pada 2005. Lalu di tahun 2008, dirinya bergabung akademi tim papan atas Belanda, yakni Sparta Rotterdam.
Permainannya di level akademi pun kemudian membuat Alhaft berkesempatan debut bersama Sparta Rotterdam. Debutnya itu datang pada 2016 saat timnya menghadapi FC Dordrecht.
Setelah berhasil debut, Alhaft dipindahkan ke tim muda Sparta Rotterdam di kasta kedua, yakni Jong Sparta. Di sana ia bertahan hingga 2019.
Pada 2019, Sparta Rotterdam memutus kontrak Alhaft, sehingga hal tersebut membuatnya kemudian bergabung tim kasta kedua lainnya, yakni Almere City.
Hingga artikel ini dibuat, Alhaft masih bermain bagi mantan klub Ezra Walian tersebut dengan mencatatkan 80 penampilan dengan sumbangan 18 gol dan 7 assist.
Berlanjut ke level internasional, karena lahir dan besar di Belanda, Alhaft pun bermain bagi tim De Oranje di pentas internasional.
Hanya saja, ia bermain bagi tim kelompok umur Belanda, yakni dari tim U-18 dan tim U-20 dengan total 9 penampilan dan sumbangan 1 assist saja.
Hingga usianya kini 25 tahun, Alhaft masih memegang paspor Belanda dan belum mendapat kesempatan untuk membela Maroko seiring belum adanya panggilan yang datang.
Sejatinya, ia pun berkesempatan membela Timnas Indonesia andai mau dinaturalisasi. Namun hingga saat ini belum diketahui adakah pemanggilan dari PSSI atau niatan dari Alhaft untuk bermain bagi skuad Garuda.