Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Liga Argentina, Duel Gimnasia vs Boca Juniors Memakan Korban Nyawa | OneFootball

Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Liga Argentina, Duel Gimnasia vs Boca Juniors Memakan Korban Nyawa | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·7 Oktober 2022

Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Liga Argentina, Duel Gimnasia vs Boca Juniors Memakan Korban Nyawa

Gambar artikel:Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Liga Argentina, Duel Gimnasia vs Boca Juniors Memakan Korban Nyawa

Bola.net - Insiden penembakan gas air mata terjadi pada lanjutan Liga Argentina. Momen itu terjadi pada laga pekan ke-23 antara Gimnasia La Plata vs Boca Juniors, Jumat (7/10/2022) pagi WIB.

Laga antara Gimnasia vs Boca Juniors sedianya digelar pada pukul 07.30 pagi WIB. Bagi Boca Juniors, ini adalah duel yang sangat penting. Sebab, mereka akan berada di puncak klasemen jika menang.


Video OneFootball


Sementara, bagi Gimnasia, jika mampu menang atas Boca Juniors, mereka bakal merangsek ke papan atas klasemen. Gimnasia kini berada di posisi ke-6 klasemen dengan 37 poin. Mereka hanya tertinggal lima poin dari Boca yang ada di posisi kedua.

Bolaneters.

1 dari 2 halaman

Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Situasi suporter pada laga pekan ke-23 Liga Argentina antara Gimnasia La Plata vs Boca Juniors pada Jumat 7 Oktober 2022 (c) AP Photo

Menurut laporan dari TyC Sports, ada banyak penonton yang datang ke Stadion Juan Carmelo Zerillo untuk menyaksikan pertandingan. Lantaran kondisi di dalam stadion sudah penuh, pintu stadion ditutup lebih cepat dari waktu seharusnya.

Di luar stadion, ada banyak fans dengan tiket yang tidak bisa masuk ke lapangan. Mereka mencoba untuk masuk ke stadion. Di sisi lain, kepolisian merespon situasi dengan melakukan tindakan yang keras.

"Petugas polisi mulai menembakkan gas air mata dan peluru karet. Sedemikian rupa sehingga gas-gas ini akhirnya memasuki lapangan permainan, dan mempengaruhi para pemain, staf pelatih dan wasit," tulis TyC Sport.

2 dari 2 halaman

TyC Sport telah memberi informasi awal bahwa ada satu korban meninggal pada kejadian tersebut. Sementara, puluhan ribu orang harus menghirup gas air mata.

"Itu adalah kekacauan, 30.000 orang menghirup gas air mata. Pertahanan Sipil dapat mengevakuasi stadion tanpa harus bertabrakan dengan orang-orang yang berusaha mendobrak stadion untuk masuk."

"Prioritas kedua adalah untuk merawat yang terluka, yang tadi saya katakan jumlahnya banyak. Sayangnya, kematian seorang pria berusia 56 tahun yang memiliki masalah jantung harus dilaporkan," tulis TyC Sport.

Lihat jejak penerbit