Stats Perform
·13 Maret 2020
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·13 Maret 2020
Satu fakta mengejutkan terkait kecelakaan pesawat yang menyebabkan kematian pesepakbola Emiliano Sala terungkap ke permukaan. David Ibbotson, pilot pesawat nahas tersebut, diketahui tidak memiliki lisensi terbang komersial.
Ibbotson dan Sala, seperti diketahui, sama-sama meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat pada 21 Januari 2019 ketika melintasi selat Chanel yang menghubungkan Inggris dan Prancis. Sala terbang dari Nantes ke Cardiff City untuk merampungkan transfernya.
Pesawat tersebut ditemukan di dasar laut Guernsey pada 3 Februari di mana pada saat itu juga ditemukan jenazah Sala, 28 tahun, di antara puing-puing. Namun, jenazah Ibbotson, 59 tahun, tidak pernah ditemukan.
Pada Jumat (13/3), Air Accidents Investigation Branch (AAIB) merilis laporan resmi bahwa pesawat tersebut jatuh ke laut dengan kecepatan 434 km/jam. Pesawat tersebut kemudian kehilangan kontrol sebelum jatuh menghantam laut dan badan pesawat terpecah menjadi tiga bagian.
AAIB juga melaporkan, Ibbotson hanya memiliki lisensi pilot pribadi. Lisensi semacam ini tidak mengizinkan seorang pilot untuk menerima bayaran dengan menerbangkan penumpang. Itu artinya ia tidak memiliki izin untuk melakukan penerbangan komersial.
Lebih lanjut, laporan tersebut juga menyebutkan, Ibbotson belum merampungkan latihan terbang di malam hari, buta warna, dan skor menerbangkan pesawat SEP (single-engine piston) juga sudah kedaluwarsa tiga bulan sebelum kecelakaan.
Meski sudah setahun berlalu, tragedi ini masih menyisakan konflik karena Cardiff menolak membayar biaya transfer Sala senilai £15 juta kepada Nantes. FIFA siap memberikan sanksi embargo transfer apabila klub Wales itu tidak melunasi kewajibannya.