Piala Dunia U-17 2023 - Momen Pelatih Timnas Iran Hentikan Wawancara saat Azan, Kirim Terima Kasih buat Suporter Indonesia | OneFootball

Piala Dunia U-17 2023 - Momen Pelatih Timnas Iran Hentikan Wawancara saat Azan, Kirim Terima Kasih buat Suporter Indonesia | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolasport.com

Bolasport.com

·14 November 2023

Piala Dunia U-17 2023 - Momen Pelatih Timnas Iran Hentikan Wawancara saat Azan, Kirim Terima Kasih buat Suporter Indonesia

Gambar artikel:Piala Dunia U-17 2023 - Momen Pelatih Timnas Iran Hentikan Wawancara saat Azan, Kirim Terima Kasih buat Suporter Indonesia
Gambar artikel:Piala Dunia U-17 2023 - Momen Pelatih Timnas Iran Hentikan Wawancara saat Azan, Kirim Terima Kasih buat Suporter Indonesia

BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Iran di Piala Dunia U-17 2023, Hossein Abdi, menghentikan momen wawancara ketika azan berkumandang saat ditanyai mengenai bendera Palestina yang terbentang di stadion.

Momen khidmat dilakukan Hossein Abdi di sela sesi latihan timnas Iran untuk mempersiapkan diri jelang matchday 2 Piala Dunia U-17 2023 Grup C.


Video OneFootball


Hossein dan pasukannya meladeni Inggris di Jakarta International Stadium, Selasa (14/11/2023).

Pada pertandingan pertama, Iran membuat kejutan besar dengan menghajar juara bertahan, timnas Brasil.

Tim beralias Melli Nojavanan menang dengan skor 3-2 di JIS, Sabtu (11/11/2023).

Hebatnya, mereka meraih kemenangan setelah tertinggal 0-2 di babak pertama.

Gol Rayan Rocha dan bunuh diri Abolfazl Zamani membuat timnas Brasil memimpin.

Seusai jeda, Iran bangkit dan membalikkan kedudukan 3-2 berkat balasan Yaghoob Barajeh, Kasra Taheri, dan Esmaeil Gholizadeh.

Pasukan Hossein Abdi diyakini terpompa semangatnya berkat sokongan mayoritas suporter Indonesia yang mendukung Iran.

Fan juga memasang bendera Palestina di beberapa titik stadion guna menyuarakan dukungan.

Sikap suportif ini dirasakan dampaknya oleh Gholizadeh dkk.

Ketika ditanya mengenai keberadaan bendera Palestina dalam pertandingan, Hossein menghentikan sejenak wawancara karena momennya bertepatan dengan azan berkumandang.

"Pertama-tama ada azan, kita berdiam dulu," ucap pelatih berusia 56 tahun itu.

Hossein kemudian dengan khusyuknya mendengarkan azan dan sempat memejamkan mata secara khidmat, kelihatan sedang ikut berzikir.

Momen interviu pun dilanjutkan beberapa detik kemudian.

"Buat penonton Indonesia, saya harus ucapkan terima kasih untuk pertandingan terakhir," tuturnya.

"Luar biasa, mereka datang kepada kami dan mendukung kami. Tim dan negara kami harus mengucapkan terima kasih."

"Laga terakhir adalah comeback luar biasa. Kami tahu apa yang ingin kami lakukan sejak babak pertama."

"Babak kedua, kami harus mengganti pemain dan strategi serta mencari motivasi, dan itu berhasil."

"Terima kasih atas semua penonton yang datang, terima kasih untuk negara Muslim yang mendukung kami."

"Semua tentang kemanusiaan, tentang semua orang."

"Kami ingin memiliki memori bagus di Indonesia dan membawa itu dari sini ke negara kami," kata legenda klub Persepolis.

Hossein menyatakan sepak bola adalah cara untuk mempersatukan semua orang tanpa memandang perbedaan, dan menyuarakan dukungan terhadap aksi kemanusiaan.

"Saya bilang kepada media bahwa semua orang Indonesia sangat ramah dan berpikiran baik, serta mendukung kami," katanya.

"Saya seperti di rumah saya. Kita harus saling berbagi kebaikan, bersatu untuk kemanusiaan."

"Tak ada perbedaan di antara orang-orang, tidak juga tentang budaya dan hal-hal yang orang yakini."

"Semua orang membantu satu sama lain untuk kemanusiaan, jadi inilah cara untuk hidup berdampingan seperti sepak bola."

"Sepak bola bukan soal dari negara apa Anda berasal, apa yang Anda yakini. Sepak bola seperti kehidupan di dunia."

"Kita harus menjaga kemanusiaan, menjaga sepak bola, dan berbagi kebaikan kepada satu sama lain," tutup Hossein menyampaikan pesan perdamaian.

Lihat jejak penerbit