Stats Perform
ยท27 April 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
ยท27 April 2022
Penampilan Phil Foden selalu mengundang orang untuk melontarkan pujian. Di usianya yang masih 21 tahun, ia menunjukkan kematangan dan sangat membantu Manchester City dalam setiap pertandingan.
Terbaru, Foden tampil impresif saat Manchester City menghadapi Real Madrid pada semi-final leg pertama Liga Champions, di Stadion Etihad, Rabu (27/4) dini hari WIB. Akselerasinya kerap kali merepotkan pertahanan Los Blancos.
Dalam pertandingan yang berakhir buat kemenangan 4-3 Manchester City, Foden menyumbang satu gol. Ia mencatatkan namanya di papan skor di menit ke-53.
Foden membobol gawang Real Madrid memanfaatkan umpan terukur yang diberikan Fernandinho. Sundulannya yang dilepaskannya tak mampu dihadang Thibaut Courtois.
Gol tersebut menciptakan rekor baru di Liga Champions. Ia menjadi pemain kedua asal Inggris saat berusia 21 tahun yang mampu mengukir sembilan gol dalam ajang tersebut setelah legenda Manchester United Wayne Rooney.
Pencapaian tersebut pun dapat bertambah dan bahkan melewati Rooney. Mengingat, Foden masih melakoni leg kedua di kandang Real Madrid, Stadion Santiago Bernabeu, 5 Mei mendatang.
Bukan kali ini saja, Foden berperan penting untuk Manchester CIty di Liga Champions. Ia turut berjasa saat The Citizen menahan tanpa gol Atletico Madrid pada leg kedua perempat-final.
Menderita kepala yang diperban dan pergelangan kaki yang babak belur, Atletico Madrid berusaha keras menjatuhkan mental Foden. Akan tetapi, ia tidak terpancing sama sekali karena tetap bermain fokus.
Malahan Foden yang sukses menyulut emosi pemain Atletico Madrid. Aksi berlebihannya ketika mendapat tekel dari Felipe yang sebetulnya mengenai bola membuat pemain Brasil tersebut diusir wasit karena menerima kartu kuning kedua.
Pemain Atletico Madrid Stefan Savic, yang melihat Foden berpura-pura kesakitan untuk membuang waktu memaksanya bangun. Kejadian tersebut yang memicu keributan antara pemain Manchester City dengan Los Rojiblancos.
Terlepas dari kejadian tersebut, Foden bermain apik sepanjang laga. Ia tak membiarkan pemain Atletico Madrid leluasa dalam memegang bola.
Sepanjang musim ini, Foden bermain di berbagai posisi. Pelatih Manchester City sering kali memasangnya sebagai penyerang tengah, namun tak jarang ia diminta beroperasi menjadi sayap kiri dan gelandang serang di belakang penyerang.
Posisi bermain yang berpindah-pindah tak membuat Foden tampil setengah hati. Ia selalu mengasih seluruh kemampuan terbaiknya buat Manchester City.
"Saya tidak tahu di mana posisi terbaik untuk saya. Saya selalu menikmati di mana saya bermain dan belajar posisi yang baru," kata Foden.
Pep Guardiola punya peran besar dalam kegemilangan karier Foden. Ia yang memberi promosi ke pemain kelahiran Stockport tersebut yang tadinya membela Manchester City U-18 ke skuad utama.
Foden melakukan debutnya saat Manchester City mengalahkan Feyenoord Rotterdam 1-0 pada Liga Champions 2017. Ketika itu, ia berumur 17 tahun 5 bulan.
Sejauh ini, Foden sudah bermain sebanyak 40 pertandingan. Dari jumlah penampilannya tersebut ia mampu cetak 13 gol dan sembilan assist.
"Saya ingin katakan, saya suka Foden bermain di mana saja. Saya suka karena faktanya dia tahu bagaimana cara bermain sepakbola," ujar Guardiola.
Langsung