Pertahanan AC Milan yang Terlalu Longgar | OneFootball

Pertahanan AC Milan yang Terlalu Longgar | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·23 Februari 2024

Pertahanan AC Milan yang Terlalu Longgar

Gambar artikel:Pertahanan AC Milan yang Terlalu Longgar

Bola.net - AC Milan menelan kekalahan pada dua laga terakhir. Bukan hanya sekadar kalah, Rossoneri juga kebobolan tujuh kali pada dua laga itu. Jadi, ada masalah di lini belakang Milan.

Akhir pekan lalu, AC Milan kalah 2-4 dari Monza pada laga pekan ke-25 Serie A. Ini adalah kebobolan terbanyak kedua Milan musim ini. Sebelumnya, mereka sempat kebobolan lima kali pada duel lawan Inter Milan.


Video OneFootball


Setelah itu, Milan kalah dengan skor 2-3 dari Rennes pada leg kedua play-off Liga Europa 2023/2024. Benjamin Bourigeaud jadi momok bagi lini belakang Milan. Pemain 30 tahun itu bikin hattrick untuk Rennes.

Bolaneters.

1 dari 3 halaman

Rapuhnya Pertahanan AC Milan

Luka Jovic diganjar kartu merah di laga Monza vs AC Milan di pekan 25 Serie A 2023/24 di U Power Stadium, Senin (19/02/2024). (c) Alberto Mariani/LaPresse via AP Photo

Pada duel lawan Monza, kinerja pertahanan Milan memang cukup buruk. Milan sebenarnya punya penguasaan bola dan peluang lebih banyak. Namun, lini belakang Milan rapuh dan mereka kebobolan tiga kali dari enam shots on target.

Milan memberikan terlalu banyak ruang bagi pemain depan Monza untuk melakukan manuver di area kotak penalti.

Pada duel lawan Rennes, kondisinya jauh berbeda. Rennes bermain sangat impresif dan mampu melepas 24 shots sepanjang laga. Milan benar-benar kehilangan kendali atas permainan. Milan kesulitan membendung agresivitas permainan Rennes.

"Kami seharusnya bisa memanfaatkan ruang dengan lebih baik di babak pertama, tapi mereka memainkan permainan yang intens. Itu tidak mudah," kata pelatih Stefano Pioli kepada .

2 dari 3 halaman

Laga melawan Monza dan Rennes bukanlah gambaran umum lini belakang AC Milan pada musim 2023/2024. Terkadang, Milan tampil solid. Buktinya, sebelum kebobolan tujuh kali dalam dua laga, Milan selalu nirbobol pada dua laga yang dimainkan.

Milan hanya tidak menemukan performa yang konsisten di lini belakang. Salah satu alasannya adalah komposisi pemain yang terus berubah, termasuk karena cedera.

Fikayo Tomori dan Pierre Kalulu cedera dan absen cukup lama. Selama ini, merekalah yang jadi pilihan utama. Jadi, Milan harus memainkan Malick Thiaw, Simon Kjaer, dan Matteo Gabbia secara bergantian sebagai bek tengah.

Lihat jejak penerbit