Perjalanan Pep Guardiola Menjuarai Liga Champions Tiga Kali | OneFootball

Perjalanan Pep Guardiola Menjuarai Liga Champions Tiga Kali | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: 90min

90min

·12 Juni 2023

Perjalanan Pep Guardiola Menjuarai Liga Champions Tiga Kali

Gambar artikel:Perjalanan Pep Guardiola Menjuarai Liga Champions Tiga Kali

Pep Guardiola akhirnya berhasil membawa Manchester City meraih trofi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Setelah melatih Manchester City sejak 2016/17, Pep sudah dua kali membawa City ke final dan mengalami kekalahan pada final pertamanya dua musim lalu setelah kalah dari Chelsea 1-0.

Namun, keberuntungan akhirnya mendatangi Pep pada 11 Juni dinihari WIB. City sukses mengalahkan Inter Milan yang memberi perlawanan alot sepanjang 90 menit dengan skor 1-0 dalam final yang digelar di Istanbul, Turki.


Video OneFootball


Keberhasilan ini membawa Pep berhasil meraih trofi Liga Champions untuk ketiga kalinya sebagai pelatih. Berikut kami hadirkan rangkuman singkat dari keberhasilan Pep Guardiola menjuarai setiap edisi Liga Champions yang diraihnya sebagai pelatih.

Barcelona - 2008/09

Thierry Henry (ketiga dari kiri) dan Pep Guardiola (membawa trofi) / MLADEN ANTONOV/GettyImages

Barcelona tergabung dalam Grup C pada musim 2008/09 bersama Sporting Lisbon, Shakhtar Donetsk, dan FC Basel. Barcelona keluar sebagai juara grup setelah meraih 13 poin, mengungguli Sporting Lisbon yang duduk di posisi runner-up dengan 12 poin.

Pada babak 16 besar, Barca menghadapi Lyon dan berhasil melaju ke perempat final setelah meraih hasil imbang 1-1 dan kemenangan 5-2.

Langkah Barca kian memukau setelah pada babak 8 besar, Lionel Messi berhasil menggilas Bayern Munchen 4-0 di leg pertama dan meraih hasil imbang 1-1 pada leg kedua.

Pada babak semifinal, Barca lolos secara kontroversial setelah pada laga leg kedua kepemimpinan Tom Heening Ovrebo yang luar biasa buruk terlalu merugikan Chelsea sebagai tuan rumah. Gol Iniesta di masa injury time berhasil membalas gol Michael Essien di babak pertama. Barca lolos berkat aturan gol tandang setelah di leg pertama bermain imbang 0-0 di Camp Nou.

Pada babak final, Barcelona menghadapi tim asal Inggris lainnya, Manchester United. Gol-gol dari Samuel Eto'o dan Lionel Messi berhasil memastikan Barcelona meraih treble pada musim tersebut.

Barcelona - 2010/11

Champions League Final - Barcelona / VI-Images/GettyImages

Kesuksesan pada 2009 benar-benar kembali mengangkat nama Barcelona sebagai raksasa Eropa dan prestasi luar biasa kembali terulang pada musim 2010/11.

Mengawali perjalanan di Grup D, Barca bergabung dengan Copenhagen, Ruben Kazan, dan Panathinaikos. Barca keluar sebagai juara Grup D dengan torehan 14 poin.

Barcelona kemudian bertemu dengan Arsenal dan memainkan leg pertama 16 besar di Emirates. Arsenal sukses meraih kemenangan 2-1, namun kalah 3-1 di leg kedua yang diwarnai dengan kartu merah untuk Robin van Persie.

Barcelona mendominasi pertemuan mereka dengan Shakhtar Donetsk dengan meraih kemenangan 5-1dan 1-0 di babak perempat final.

Pada babak semifinal, Lionel Messi tampil memukau dengan mencetak satu gol solo yang luar biasa, melengkapi satu gol lainnya yang ia cetak, pada leg pertama semifinal menghadapi Real Madrid. Kemenangan 2-0 di Camp Nou,tak mampu dibalas Real Madrid yang menjadi lawan Barca di semifinal kali ini. Leg kedua hanya berakhir dengan skor 1-1.

Dominasi Barcelona semakin kokoh di Eropa setelah di final mereka sukses menggulung Manchester United dengan skor 3-1. Pedro mencetak gol pembuka yang berhasil dibalas Wayne Rooney. Namun, gol tambahan dari Messi dan David Villa memastikan Barca meraih trofi keempat mereka di Liga Champions.

Manchester City - 2022/23

FC Internazionale v Manchester City FC - UEFA Champions League Final 2022/23 / Craig Mercer/MB Media/GettyImages

Manchester City yang membeli Erling Haaland di musim panas 2022, langsung menunjukkan ketepatan langkah tersebut. Haaland mendominasi gol-gol yang dicetak City di berbagai kompetisi di awal musim.

Di Liga Champions 2022/23, City tergabung di Grup G bersama Borussia Dortmund, Sevilla, dan Copenhagen. City tak mengalami banyak kesulitan dan melaju mulus ke 16 besar dengan status juara grup.

Setelah berhasil menahan imbang City di leg pertama, RB Leipzig dibuat tak berdaya dan digelontor dengan skor 7-0 pada leg kedua. Lima gol dalam laga leg kedua itu diciptakan oleh Erling Haalan.

Pada babak 16 besar, City masih terus menunjukkan keperkasaan mereka atas lawan-lawannya. Mereka berhasil memukul tim top Bayern Munchen dengan skor 3-0 di leg pertama dan meraih hasil imbang 1-1 di leg kedua.

Pertemuan dengan juara bertahan Real Madrid terjadi di semifinal musim ini. Real sepertinya akan membuka kans mereka untuk kembali berlaga di final dua kali beruntun saat berhasil menahan imbang City dengan skor 1-1. Namun, berkat performa kolektif nan menawan di leg kedua, City berhasil melibas sang juara bertahan dengan skor 4-0.

Performa luar biasa sepanjang perjalanan dari fase grup, membuat City jauh diunggulkan saat bertemu Inter Milan di final. Namun, tanpa diduga pasukan Simone Inzaghi berhasil meneror pertahanan City sepanjang laga, yang hanya dijegal oleh tumpulnya para penyerang mereka sendiri.

Setelah kesulitan menghadapi perlawanan Inter selama lebih dari satu jam, Rodri akhirnya berhasil menjebol gawang Andre Onana pada menit ke-68. Gol ini tidak bisa dibalas Inter, yang kemudian tertunduk lesu saat wasit meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

Lihat jejak penerbit