90min
·11 Oktober 2023
In partnership with
Yahoo sports90min
·11 Oktober 2023
Pada Oktober 2022, Jurgen Klopp – manajer Liverpool – menyatakan bahwa hanya ada tiga klub yang dapat memenuhi keinginan mereka dari segi finansial. Klopp dapat disebut mengarahkan ucapan itu kepada Manchester City (Uni Emirat Arab), Newcastle United (Arab Saudi), dan PSG (Qatar).
Ketiga klub itu merasakan perkembangan yang signifikan setelah mendapatkan investasi dari tiga negara yang berbeda dari wilayah Timur Tengah.
Ironisnya, pada musim yang sama saat Klopp dan Liverpool turun ke Liga Europa, dua dari tiga klub yang dibicarakan olehnya berada dalam grup yang sama dalam kompetisi Liga Champions.
Tetapi seberapa besar kekuatan finansial Newcastle United dan PSG? Berikut adalah informasi yang patut Anda ketahui mengenai dua klub yang tidak memiliki batasan pengeluaran – menurut ucapan dari Klopp.
Ketika Dan Ashworth (Direktur Olahraga Newcastle) mendapat pertanyaan terkait hubungan politik antara Qatar dan Arab Saudi jelang pertemuan dengan PSG dalam ajang Liga Champions, ia mengatakan bahwa ia tidak memikirkan aspek teersebut.
Kedua pemilik klub tersebut ingin bahwa keterlibatan mereka di dalam klub tersebut dipandang seperti itu. Tetapi sulit untuk mengabaikan aspek politik dalam peningkatan yang dirasakan oleh kedua klub tersebut.
Pada Oktober 2021, Newcastle keluar dari era kepemilikan Mike Ashley yang kontroversial dan mendapatkan pengganti dengan tingkat kontroversi yang lebih tinggi. PIF (lembaga investasi Arab Saudi) memegang 80% kepemilikan The Magpies. Namun Richard Masters – CEO Liga Inggris – mendapat jaminan secara legal bahwa Kerajaan Arab Saudi tidak terlibat.
Mungkin hanya kebetulan saja bahwa Yasir Al-Rumayyan – CEO Newcastle – memiliki jabatan di PIF dan disebut sebagai bagian dari pemerintahan Arab Saudi dalam dokumen yang dipublikasikan dalam persidangan di Amerika Serikat.
Satu dekade sebelum masuknya Arab Saudi ke sepak bola Eropa, tetangga mereka yang lebih kecil – tetapi juga kaya – Qatar, datang ke ibu kota Prancis. QSI menjadi pemegang saham mayoritas di PSG pada Juni 2011, dan melakukan pengeluaran besar dengan pembelian Neymar dari FC Barcelona sebagai puncaknya dengan biaya 222 juta Euro pada 2017.
Nassr Al-Khelaifi – CEO QSI – memegang posisi yang sama di PSG, dan juga terlibat dalam lembaga investasi Qatar, QIA.
Blokade ekonomi yang diterapkan Arab Saudi (begitu pula Bahrain, Mesir, dan Uni Emirat Arab) kepada Qatar pada 2017 hingga 2021 menjadi momen ketika hubungan negara tersebut retak. Tetapi kini kondisi politik menjadi lebih kondusif, dan itu juga terlihat di dalam sepak bola.
Pada Piala Dunia 2022 yang diadakan di Qatar, Mohammed Bin Salman (Arab Saudi) dan Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani (Qatar) – kepala dari dua lembaga investasi yang memiliki Newcastle United dan PSG – muncul secara publik sebagai tanda hubungan kedua negara tersebut.
Kepindahan Neymar ke PSG dari Barcelona masih menjadi rekor transfer dalam dunia sepak bola / Jean Catuffe/GettyImages
PSG memang menjadi klub yang mencatatkan dua transfer termahal di dunia – Neymar dan Kylian Mbappe – tetapi mereka tidak menjadi klub dengan pengeluaran tertinggi di Eropa sejak diakuisisi QSI pada 2011.
Dalam 12 tahun terakhir, tiga klub besar Liga Inggris yaitu Chelsea (2,3 miliar Paun), Manchester City (1,79 miliar Paun), dan Manchester United (1,69 miliar Paun) mengeluarkan biaya lebih tinggi dibandingkan dengan PSG (1,68 miliar Paun).
Pemilik baru Newcastle United baru merasakan empat bursa transfer. Bursa transfer musim panas 2023 juga diiringi dengan pengeluaran besar bagi klub-klub yang berada di Liga Arab Saudi. Walau demikian, sejak akuisisi itu, Newcastle sudah mengeluarkan biaya transfer lebuh dari 380 juta Paun.
Secara rata-rata, PSG telah mengeluarkan biaya 67,2 juta Paun per bursa transfer, sementara Newcastle 95 juta Paun per bursa transfer.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru yang dipublikasikan, pendapatan per tahun yang diperoleh PSG bernilai tiga kali lipat dibandingkan dengan Newcastle United (berdasarkan data dari Deloitte).
PSG mencatakan pendapatan 554 juta Paun pada 2022, peningkatan sebesar 18% dari periode sebelumnya, yang membuat mereka menjadi klub terkaya kelima di dunia. Sementara Newcastle masuk ke posisi 20 besar dengan pendapatan 179,8 juta Paun.
Keberhasilan Newcastle masuk ke fase grup Liga Champions akan meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan dan dapat menyalip Leicester City, Leeds United, dan Everton.