Penggawa Timnas Italia Keranjingan Begadang Main PS, Luciano Spalletti Gusar | OneFootball

Penggawa Timnas Italia Keranjingan Begadang Main PS, Luciano Spalletti Gusar | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·21 Maret 2024

Penggawa Timnas Italia Keranjingan Begadang Main PS, Luciano Spalletti Gusar

Gambar artikel:Penggawa Timnas Italia Keranjingan Begadang Main PS, Luciano Spalletti Gusar

Bola.net - Luciano Spalletti menggarisbawahi ambisinya bersama Timnas Italia yang begitu tinggi di turnamen Euro 2024 mendatang dan ia juga sedikit menyinggung kebiasaan anak asuhnya bermain PlayStation di tengah persiapan melawan Venezuela.

Gli Azzurri akan melakoni partai uji coba melawan tim asal Amerika Selatan itu sebagai persiapan menatap Euro 2024. Rencananya, duel kedua tim bakal dihelat di Chase Stadium, Jumat (22/3/2024) pagi WIB.


Video OneFootball


Italia akan mempertahankan trofi Euro 2020 mereka di Jerman tahun ini, setelah mereka lolos ke turnamen tersebut dengan hasil imbang 0-0 melawan Ukraina pada bulan November lalu.

Spalletti merasa tidak senang dengan penampilan timnya dan sejak saat itu mencoba untuk membatasi penggunaan PlayStation oleh timnya, setelah mengungkapkan bahwa beberapa pemainnya begadang pada malam hari sebelum pertandingan.

1 dari 3 halaman

Kesal Main PS

Dalam sesi konferensi pers jelang laga, Spalletti ditanyai tentang apa saja yang biasanya dibawa oleh para pemain selain PlayStation dan apakah telepon genggam diperbolehkan masuk ke dalam ruang ganti.

"Saya harus menoleransi ponsel, tetapi tidak boleh berada di atas meja terapi atau selama perawatan. Saya juga bercerita tentang video game karena ada beberapa hal yang TIDAK saya sukai, dan tolong tuliskan kata 'tidak' dengan huruf kapital," ujar Spalletti.

"Bahkan program televisi pun dibuat untuk itu, termasuk dengan para mantan pemain. Apakah Anda berpikir bahwa benar jika para pemain profesional yang mengenakan seragam Italia tidak tidur di malam hari untuk bermain dan tidak memberikan yang terbaik keesokan harinya.

"Level seorang pemain sepak bola dapat dilihat dalam 22 jam di luar lapangan. Saya tidak peduli dengan apa yang dilakukan para pemain, saya peduli bahwa pada waktu tertentu mereka harus tidur.

"Beberapa pemain begadang di Ukraina, itu tidak sesuai dengan saya. Di Euro, kami menciptakan ruang bermain bersama karena penting untuk mengisi ruang tersebut.

"Pada tengah malam, satu-satunya waktu, semua orang sudah kembali ke kamar mereka. Kecanduan itu [main PS] tidak baik. Profesi Anda tidak boleh diganggu.

"Orang-orang Italia meminta kami bermain yang tangguh dan bertanggung jawab, solid dan berani. Anda datang ke tim nasional untuk memenangkan Euro, bukan untuk menang di Call of Duty."

2 dari 3 halaman

Coba Pakem Baru

Kemudian, ia disinggung mengenai penggawa Timnas Italia yang justru tampil mengendor belakangan ini. Nama-nama seperti Nicolo Zaniolo dan Federico Chiesa sedang tampil melempem bersama klubnya masing-masing.

"Saya mengamati kesulitan-kesulitan yang ada, namun di tim nasional ada beberapa pemain yang berganti tugas dan performa.

"Bagaimanapun, saya harus siap untuk mengubah dan menemukan solusi alternatif, saya ingin mencoba formasi 3-4-2-1 lawan Venezuela nanti untuk membuat beberapa pemain lebih nyaman.

3 dari 3 halaman

Target Spalletti

Pelatih berusia 65 tahun ini membeberkan ambisinya bersama Timnas Italia di Euro 2024 nanti. Baginya, mempertahankan gelar yang sudah diraih di tahun 2020 merupakan hal yang wajib untuk diulang kembali.

"Saya harus membawa tim nasional yang kuat, saya tidak puas dengan apa pun. Saya ingin memenangkan Euro dan kemudian saya ingin memenangkan Piala Dunia," sambung Spalletti.

"Kami pergi ke Jerman untuk menang, bukan untuk berpartisipasi. Sejarah kami menuntut hal itu. Untuk melakukan itu, saya membutuhkan para pemain untuk menjadi lebih baik dari saat ini.

"Saya tidak punya waktu untuk melatih mereka, kami membutuhkan sesuatu yang masuk ke dalam diri mereka dan menyalakan api di dalam diri mereka, membuat mata mereka terbelalak, memberi mereka keyakinan bahwa mereka bisa melakukannya."

Lihat jejak penerbit