Pengalaman Eks Bos AS Roma Paulo Fonseca 30 Jam Naik Bus Ngungsi Dari Ukraina | OneFootball

Pengalaman Eks Bos AS Roma Paulo Fonseca 30 Jam Naik Bus Ngungsi Dari Ukraina | OneFootball

Icon: Stats Perform

Stats Perform

·1 Maret 2022

Pengalaman Eks Bos AS Roma Paulo Fonseca 30 Jam Naik Bus Ngungsi Dari Ukraina

Gambar artikel:Pengalaman Eks Bos AS Roma Paulo Fonseca 30 Jam Naik Bus Ngungsi Dari Ukraina

Mantan pelatih AS Roma, Paulo Fonseca menfongirmasi bahwa ia dan keluarganya telah berhasil mengungsi dari Kiev dan sekarang aman di Rumania setelah meninggalkan Ukraina melalui perjalanan darat 30 jam menggunakan bus.

Juru taktik berusia 48 tahun, yang pernah tiga tahun melatih Shakhtar Donetsk antara 2016 dan 2019, termasuk di antara mereka yang terdampar di ibukota Ukraina setelah invasi oleh Rusia yang menyebabkan semua penerbangan komersial dihentikan.


Video OneFootball


Ia terjebak di negara tersebut bersama istrinya, Katerina Ostroushko dan putra mereka, yang lahir pada 2019, tetapi mereka sekarang dapat melarikan diri melalui Moldova dan ke Rumania yang relatif aman.

Fonseca mengatakan dalam sebuah video yang diposting di Instagram: "Saya dan keluarga saya telah meninggalkan Ukraina. Setelah perjalanan bus yang berlangsung lebih dari 30 jam, kami sekarang berada di Rumania."

"Saya berharap bisa pulang ke Portugal besok, di mana saya akan memberikan rincian lebih lanjut tentang evakuasi kami dan berterima kasih kepada semua orang yang telah sangat membantu kami selama beberapa hari terakhir."

"Kami aman, tetapi mimpi buruk terus berlanjut bagi rakyat Ukraina yang terus berjuang dengan heroik."

"Saya mengimbau kepada semua orang untuk melakukan apa yang mereka bisa untuk mendukung mereka karena mereka terus menderita dengan cara yang tidak adil dan kejam."

Fonseca sebelumnya memberi tahu Jornal de Noticias bahwa dirinya terjebak dalam konflik Eropa Timur: "Saya bangun pukul lima pagi dengan [mendengar] lima ledakan berturut-turut."

"Saya memiliki jadwal penerbangan hari ini, tetapi sekarang tidak mungkin untuk pergi dari sini, paling tidak karena bandara sudah hancur dan wilayah udara telah ditutup."

"Ini adalah hari terburuk dalam hidup saya. Sekarang saatnya menunggu dan menjadi beruntung, dan berdoa agar bom tidak menimpa kami."