Pemerintah Iran Bantah Cristiano Ronaldo Terancam Hukum Cambuk 99 Kali | OneFootball

Pemerintah Iran Bantah Cristiano Ronaldo Terancam Hukum Cambuk 99 Kali | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolasport.com

Bolasport.com

·13 Oktober 2023

Pemerintah Iran Bantah Cristiano Ronaldo Terancam Hukum Cambuk 99 Kali

Gambar artikel:Pemerintah Iran Bantah Cristiano Ronaldo Terancam Hukum Cambuk 99 Kali

BOLASPORT.COM - Pemerintah Iran membantah kabar Cristiano Ronaldo terancam hukum cambuk setelah merangkul seniman wanita asal negara tersebut, Fatemeh Hamami.

Pemerintah Iran melalui kantor kedutaan besar mereka di Spanyol mengeluarkan pernyataan resmi guna menanggapi rumor yang beredar soal sanksi Cristiano Ronaldo.


Video OneFootball


Sebelumnya, menurut media-media top Spanyol seperti Marca dan Mundodeportivo, superstar Portugal itu dituntut sejumlah pengacara Iran.

Ia dianggap melanggar aturan negara mereka setelah merangkul dan mencium pipi Fatemeh Hamami.

Menurut hukum di Iran, menyentuh seorang wanita lajang termasuk tindakan perzinaan.

Sanksi untuk perbuatan tersebut adalah hukuman cambuk 99 kali.

Ronaldo melakukannya dalam kunjungan bersama Al Nassr untuk menghadapi klub top Iran, Persepolis, 19 September lalu.

Kedua tim bertemu untuk melakoni partai Liga Champions Asia Grup E di Stadion Azadi, Tehran.

Di sela-sela lawatan ke Iran, dia menemui Fatemeh Hamami.

Hamami merupakan seniman disabilitas asal Iran yang terkenal dengan karya lukis sejumlah figur top, termasuk Ronaldo dan Lionel Messi.

Hamami pun menghadiahkan lukisan sang superstar Portugal yang dibuat menggunakan kaki.

Sebagai balasan, Ronaldo memberi Hamami jersei bertanda tangan, merangkul, serta mencium pipinya tanda apresiasi.

Namun, tindakan legenda Real Madrid itu dianggap sudah masuk kategori perzinaan.

Sanksi cambuk akan dijatuhkan jika suatu saat CR7 berkunjung kembali ke Iran.

Gambar artikel:Pemerintah Iran Bantah Cristiano Ronaldo Terancam Hukum Cambuk 99 Kali

Bomber berusia 38 tahun itu bisa terbebas dan diampuni oleh hakim jika menyatakan penyesalan atau permintaan maaf secara terbuka atas tindakannya.

Pemerintah Iran pun bereaksi menanggapi rumor tersebut.

Dikutip BolaSport.com dari akun jejaring sosial resmi Kedutaan Besar Iran di Spanyol, mereka menghubungkan pemberitaan palsu itu dengan upaya menutupi kondisi Palestina yang sedang terlibat konflik dengan Israel.

Pemerintah Iran malah mendukung aksi Hamami.

Mereka juga mengungkapkan kedatangan Ronaldo disambut sangat baik dan meriah oleh masyarakat Iran maupun otoritas yang berkewenangan.

"Kami secara tegas menolak dikeluarkannya keputusan pengadilan terhadap atlet internasional mana pun di Iran," cuit pernyataan tersebut.

"Ada kekhawatiran bahwa publikasi berita yang tidak berdasar tersebut dapat menutupi kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang terhadap bangsa Palestina yang tertindas."

"Perlu dicatat bahwa Cristiano Ronaldo melakukan perjalanan ke Iran pada 18 dan 19 September untuk bermain dalam pertandingan sepak bola resmi dan diterima dengan sangat baik oleh masyarakat dan pihak berwenang."

"Pertemuannya yang tulus dan manusiawi dengan Fatemeh Hamami juga dipuji dan dikagumi baik oleh masyarakat maupun otoritas olahraga negara tersebut," lanjutannya.

Lihat jejak penerbit