Bola.net
·10 November 2024
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·10 November 2024
Bola.net - Eks asisten pelatih Luis Milla di Timnas Indonesia yakni Bayu Eka Sari memberikan pembelaan kepada Shin Tae-yong yang kerap diminta cabut dari kursi pelatih Merah Putih.
Sebelumnya, Shin Tae-yong sempat dikritik setelah memimpin Indonesia melakoni dua laga pada Oktober 2024. Skuad Garuda hanya mendapat satu poin dari dua pertandingan lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia bermain imbang 2-2 di markas Bahrain pada 10 Oktober 2024, disusul kekalahan 1-2 dari tuan rumah China lima hari kemudian. Hasil itu membuat banyak pihak yang tidak puas dengan kinerja sang pelatih tim Merah-Putih.
Shin Tae-yong atau STY out sempat menggema. Kala itu, Timnas Indonesia diimbangi Bahrain 2-2 dan dikalahkan China 1-2 di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Namun, seruan itu telah berlalu. Diduga hanya kekecewaan sesaat pendukung Timnas Indonesia yang melihat Maarten Paes dan kawan-kawan bermain di bawah ekspektasi.
Mantan asisten pelatih Luis Milla yang juga sempat bekerja untuk PSSI, Bayu Eka Sari atau yang akrab disapa Bang BES, heran dengan sikap netizen atau orang-orang yang menyalahkan Shin Tae-yong atas kegagalan Timnas Indonesia meraih poin maksimal pada Oktober kemarin.
Bayu Eka Sari (c) Fitri Apriani
Bayu Eka Sari kini bekerja untuk klub Dewa United di BRI Liga 2024/2025 sebagai asisten pelatih Jan Olde Riekering. Ia pernah bekerja di lingkungan PSSI, sebagai penerjemah sekaligus asisten Luis Milla ketika menukangi Timnas Indonesia pada periode 2017-2018 dan Simon McMenemy pada 2019.
Menurut Bang BES, para pengkritik Shin Tae-yong dalam beberapa laga terakhir Timnas Indonesia adalah orang-orang yang tidak menghargai sebuah proses.
"Yang menginginkan STY out itu hanya segelintir orang yang ingin ada perubahan, tapi caranya mereka tidak tahu. Padahal sebenarnya kita sebagai penonton itu nikmati momen saja," bebernya dalam perbincangan di kanal Youtube Liputan6.
"Ketika orang luar negeri saja segan dengan pencapaian Timnas Indonesia, kenapa masyarakat kita sendiri menginginkan perubahan dan lain-lain. Kita memang belum sekomplet Australia, Arab Saudi, tapi menuju arah sana," imbuh Bayu Eka.
"Lawan terbesar pelatih adalah waktu, fans tahunya cuma hasil. Terlalu cepat orang menilai, sekarang kalau STY diganti, siapa penggantinya? 4 tahun dia membangun seperti ini tidak mudah," serunya.
Pertandingan Selanjutnya
2 dari 3 halaman
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama trofi AFF 2024. (c) Fitri Apriani
Kritikan paling pedas untuk Shin Tae-yong adalah ketika Timnas Indonesia keok 1-2 di markas China.
Komposisi starting XI yang diturunkan STY banyak yang membuat bertanya-tanya. Salah satunya menurunkan Asnawi Mangkualam sebagai starter dan kapten tim menggantikan peran Jay Idzes.
Kemudian beberapa pemain diaspora seperti Thom Haye baru dimainkan di babak kedua, yang membuat permainan lebih hidup dan mencetak gol untuk memperkecil kedudukan.
Menurut pengamatan Bayu Eka, hal-hal itu sudah menjadi ranah taktik dan strategi dari Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala. Ia lebih mengetahui kebutuhan dan taktik timnya.
"Saya melihat Taktik STY di China kemarin inginnya minimal tidak kebobolan dulu di babak pertama, baru ngegas di babak kedua. Hanya Maarten Paes, Jay Idzes, Ragnar Oratmngoen, dan Rafael Struick yang tidak dirotasi, artinya STY itu punya taktik sesuai dengan kebutuhan tim, dia punya analisis sendiri," bebernya.
"Saya yakin STY tidak coba-coba, tapi benar-benar menjalankan strateginya dengan pengalaman yang dimiliki. Indonesia itu punya kelebihan defense dan counter attack," lanjutnya.
Langsung