Stats Perform
·15 April 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·15 April 2022
Pelatih Bayern Munich Julian Nagelsmann kini merasa gelisah setelah tim besutannya gagal melaju ke empat besar Liga Champions Eropa karena disingkirkan Villarreal di perempat-final.
Kegagalan mempertahankan keunggulan ketika menjamu Villarreal di Alianz Arenam sehingga bermain imbang 1-1 membuat langkah Bayern di Eropa terhenti, karena mereka kalah agregat 2-1.
Hasil itu membuat Nagelsmann mendapat kritikan pedas dari suporter Bayern, baik secara langsung maupun lewat daring. Bukan hanya kritikan yang didapat Nagelsmann, tapi juga ancaman pembunuhan.
“Saya tahu akan selalu mendapat kritikan dari semua pihak. Itu normal, dan saya bisa menghadapinya. Tapi dengan 450 ancaman pembunuhan di Instagram? Itu tidak mudah,” kata Nagelsmann dikutip AFP.
“Jika orang ingin membunuh saya, itu satu hal. Tetapi mereka juga menyerang ibu saya, yang bahkan tidak peduli dengan sepakbola. Saya tidak mengerti. Begitu mereka mematikan TV, orang-orang melupakan semua kesopanan. Mereka berpikir merekalah yang benar. Itu yang gila.”
Kendati demikian, Nagelsmann tidak akan mengambil jalur hukum untuk menyeret orang yang memberikan ancaman pembunuhan di media sosial. Nagelsmann meyakini ancaman itu tidak akan direalisasikan di dunia nyata.
“Saya tidak akan melakukan itu (menempuh jalur hukum). Saya mendapatkan perlakuan seperti itu di tiap pertandingan, terlepas kami menang atau kalah,” ujar pelatih berusia 34 tahun tersebut.
“Ancaman pembunuhan lebih banyak muncul ketika kami bermain dengan tiga bek dibandingkan saat menurunkan empat bek, dan tentunya jumlah itu bertambah bila kami menelan kekalahan.”
Nagelsmann menjadi sosok kedua di Bayern yang mendapatkan ancaman pembunuhan pada pekan ini. Sebelumnya, istri dan putra direktur olahraga, Hasan Salihamidzic juga memperoleh ancaman serupa.
Menurut Nagelsmann, ia memperkirakan Bayern tidak akan meningkatkan keamanan untuk melindungi elemen di klub maupun keluarga mereka. Nagelsmann memilih menghindari berbagai bentuk provokasi yang dapat memicu amarah fans.
“Kami masih [mengatasinya] secara pribadi. Saya tidak ingin memprovokasi siapa pun, dan belum ada orang yang muncul di rumah saya,” imbuh Nagelsmann.