sportstars.id
·19 Desember 2022
In partnership with
Yahoo sportssportstars.id
·19 Desember 2022
DOHA - Pemain Timnas Argentina Paulo Dybala mengaku bahagia bisa menjadi juara Piala Dunia 2022. Pemain berusia 29 tahun itu merasa euforia kemenangan La Albiceleste-julukan Timnas Argentina- atas Timnas Prancis merupakan suatu sensasi yang tak mungkin dapat diulangi lagi.
Seperti diketahui, La Joya -julukan Dybala- ikut mengantarkan Argentina menyabet trofi Piala Dunia 2022 usai mengalahkan Prancis di partai final lewat drama adu penalti. Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion Lusail, Doha, Qatar, Minggu (18/12/2022) malam WIB.
Argentina memastikan kemenangan atas Prancis- lewat adu penalti dengan skor 4-2, setelah bermain imbang 3-3 dalam tempo 120 menit. Sebelum adu penalti, Lionel Messi mencetak dua gol pada menit ke-23 (P) dan 108, serta satu gol dicetak Angel di Maria (36’).
Sementara itu, tiga gol Prancis diborong oleh Kylian Mbappe pada menit 80 (P), 81, dan 118 (P). Beruntungnya, di babak adu penalti Dybala salah satu eksekutor bersama empat penendang lain sukses mengeksekusi tendangan dengan baik. Argentina pun memastikan diri sebagai kampiun di turnamen antar negara empat tahunan itu.
Selepas pertandingan, Dybala mengaku bahagia bisa memenangkan trofi paling bergengsi sejagat raya itu bersama Argentina. Bahkan, ia merasa euforia kemenangan pada malam tadi merupakan sensasi yang langka dan belum tentu bisa diulangi.
"Luar biasa. Sensasi yang kami alami malam ini tidak dapat diulangi," ungkap Dybala, dikutip dari Tuttomercato, Senin (19/12/2022).
Terlepas dari hal itu, Dybala mengucapkan terima kasih kepada semua pendukung Argentina yang telah memberikan suntikan semangat kepada timnya. Pemain AS Roma itu pun bangga terhadap mereka. Beruntungnya, La Joya cs pun tak mengecewakan harapan mereka.
"Saya ingin berterima kasih kepada semua orang Argentina untuk apa yang kami alami bulan ini, dukungan mereka tanpa syarat. Kami tidak mengecewakan mereka," tandasnya.
Sebatas informasi, Dybala memang tidak bermain jadi starter di laga tersebut dengan masuk sebagai pengganti. Akan tetapi, kontribusi dan ketenangannya dalam mengeksekusi penalti juga menjadi salah satu kunci kemenangan La Albiceleste atas Prancis.