“Omong Kosong, Aneh” – Pelatih Belanda Louis Van Gaal Kecam Keputusan FIFA Gelar Piala Dunia 2022 Di Qatar | OneFootball

“Omong Kosong, Aneh” – Pelatih Belanda Louis Van Gaal Kecam Keputusan FIFA Gelar Piala Dunia 2022 Di Qatar | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·21 Maret 2022

“Omong Kosong, Aneh” – Pelatih Belanda Louis Van Gaal Kecam Keputusan FIFA Gelar Piala Dunia 2022 Di Qatar

Gambar artikel:“Omong Kosong, Aneh” – Pelatih Belanda Louis Van Gaal Kecam Keputusan FIFA Gelar Piala Dunia 2022 Di Qatar

Louis van Gaal mengkritik FIFA atas keputusan "aneh" yang mengizinkan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dan menyebut itu sebagai "omong kosong".

Pada Desember 2010 lalu, diumumkan bahwa kompetisi elite dunia itu akan diadakan di Qatar, yang lantas memicu kemarahan di berbagai kalangan sepakbola.


Video OneFootball


Ribuan pekerja migran juga dilaporkan tewas selama pembangunan stadion di Qatar, serta pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di negara itu dan kekhawatiran tentang keselamatan suporter LGBT telah mengakibatkan seruan agar negara tersebut dicoret dari turnamen.

Apa Kata Van Gaal?

Banyak pemain dan pelatih telah berbicara dalam menentang keputusan untuk menggelar Piala Dunia di Qatar, dan bos Belanda Van Gaal adalah yang terbaru untuk mengungkapkan kemarahannya.

“Saya sudah menyebutkan dalam konferensi pers sebelumnya. Saya pikir itu konyol bahwa Piala Dunia ada di sana,” katanya kepada wartawan, Senin (21/3).

“Kami bermain di negara yang menurut FIFA ingin mengembangkan sepakbola di sana. Itu omong kosong, tapi itu tidak masalah. Ini semua tentang uang, tentang kepentingan komersial. Itu penting di FIFA.

“Mengapa menurut Anda saya tidak berada di komite mana pun di FIFA atau UEFA dengan keahlian saya? Karena saya selalu menentang organisasi semacam itu.

"Saya dapat mengatakan itu di Qatar nanti, tetapi itu tidak akan membantu dunia menyingkirkan masalah ini."

Van Gaal Ikuti Jejak Yang Lain

Banyak pemain dan tim nasional secara terbuka mengkritik keputusan untuk memberikan Qatar hak menggelar Piala Dunia.

Tahun lalu, Norwegia, Belanda dan Jerman memprotes buruknya pelanggaran HAM di Qatar sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia dengan mengenakan kaus bernada protes di lapangan.

Sementara itu, gelandang Jerman Toni Kroos pada Maret lalu mengatakan bahwa FIFA telah "salah" memberi negara itu hak menjadi tuan rumah.

FIFA bertemu dengan perwakilan Amnesty International pekan lalu di Zurich untuk membahas "situasi pekerja migran di Qatar".

Sementara itu, Piala Dunia akan berlangsung dari 21 November hingga 18 Desember mendatang.